DBD Mewabah di Bojong, Dinkes Bogor Diharap Tanggap

Ilustrasi penderita DBD - Foto: Dok. CDN

BOGOR — Warga Desa Bojong, Kecamatan Kemang, mendesak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, agar tanggap terhadap kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah dengue (DBD) yang mewabah di desa tersebut.

Tokoh masyarakat Desa Bojong, Yusup Hanapi, mengatakan dalam beberapa hari terakhir, lebih dari 20 orang warga Kampung Bojonghilir, RW 09 dan RW 10, terkena DBD.

“Semula DBD terjadi di RW 09. Dalam sehari belasan orang terserang DBD. Kemudian menyebar ke RW 10. Bahkan kini sudah menjalar hingga ke RW 12, Kampung Setu,” ujar Yusup di Bogor, Selasa (20/11/2018).

Menurut tokoh Pemuda Kampung Bojonghilir, Cemong, sebelumnya tidak pernah terjadi penyebaran virus DBD di kampungnya dalam skala besar. “Peristiwa kali ini terbilang sebagai KLB bagi warga setempat, bahkan se-Desa Bojong,” ujar Cemong.

Para korban DBD di Kampung Bojonghilir, lanjut Cemong, umumnya dilarikan ke Rumah Sakit (RS) TNI-AU Atang Sanjaya (ATS) Bogor, yang kini bernama RS dr Hassan Toto. Korban DBD lainnya sebagian berobat ke klinik 24 jam, yakni di Klinik Medika Kemang.

Tokoh masyarakat Kampungsetu RW 12, Ustadz Wahyu menjelaskan, bersamaan dengan merebaknya DBD di Kampung Bojonghilir RW 09 dan 10, kejadian serupa juga merebak di kampungnya.

“Anak saya terserang DBD dan dilarikan ke Klinik Medika Kemang sejak hari Sabtu (17/11) pagi,” ujar ustadz Wahyu.

DBD juga menyerang Kampung Sawah RW 6, Minggu (18/11). Ayong, warga setempat mengatakan, cucunya terserang DBD dan dilarikan ke Klinik Medika Kemang. Sejumlah warga Kampung Sawah lainnya juga terserang kejadian yang sama.

Kejadian DBD di Desa Bojong mendapatkan perhatian khusus dari Wakil Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Bogor, Ahmad Fahir.

Lihat juga...