Bripka Solihin, Bimbing Puluhan Pemuda Sikka Tanam Bawang

Editor: Satmoko Budi Santoso

Mantan Kapospol Nebe itu, lantas fokus untuk mengajari para petani yang menghimpun diri dalam kelompok-kelompok. Jumlahnya ratusan, terbagi atas 30 kelompok, dengan setiap kelompok terdiri dari sekurangnya 10 orang.

“Bibit bawang merah kami datangkan dari Bima. Jika ada penyakit, kami beli obatnya. Dulu kami pesan dari luar. Tapi sekarang sudah bisa beli di Maumere,” terangnya.

Keberhasilan Soalihin merambat ke petani-petani binaannya. Semuanya sukses. Para petani itu pun diundang ikut pameran pada peringatan Hari Pangan Sedunia Tahun 2018 di Paroki Maria Bintang Laut Nebe.

Camat Talibura, Alonsus Naga, SP, mengapresiasi langkah yang dilakukan Solihin. Menurutnya, anak-anak muda yang selama ini kerjanya mabuk-mabukan di pinggir jalan dia ajak menjadi teman.

“Setelah akrab, dia ajak mereka berkebun. Sekarang para pemuda itu telah menjadi petani bawang yang sukses. Saya sungguh mengapresiasi. Dia bukan polisi biasa, dia istimewa,” puji Alfons, sapaannya.

Di Kecamatan Talibura ini, khususnya di Desa Nebe, terdapat banyak pemuda yang kerjanya lebih banyak mabuk-mabukan di jalan, lalu meminta uang dari orang atau sopir-sopir angkutan umum. Untuk membeli miras dan rokok. Kalau sudah mabuk, mereka membuat kekacauan.

“Sekarang, anak-anak yang mabuk-mabukan sangat jauh berkurang. Mereka sudah menjadi petani bawang. Mereka dibagi atas beberapa keompok tani dan semuanya kini sukses,” jelasnya.

Atas kinerjanya itu, dalam kesempatan perayaan peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) tahun 2018 yang diselenggarakan di Paroki Maria Bintang Laut Nebe, Bripka Solihin dan para pemuda binaannya diundang ikut pameran.

Lihat juga...