Afrika Selatan: Kemerdekaan Palestina Tetap Prioritas

Ilustrasi - Foto: Dokumentasi CDN.

JOHANNESBURG – Negara Palestina, tetap menjadi prioritas diplomasi internasional Afrika Selatan saat ini. Pemerintah Afrika Selatan, akan terus berkampanye bagi kemerdekaan Palestina berdasarkan penyelesaian dua-negara.

“Kami tetap bertekad, bahwa rakyat Palestina suatu hari akan menikmati kemerdekaan mereka,” kata Menteri Kerja Sama dan Hubungan Internasional Afrika Selatan, Lindiwe Sisulu, saat mengikuti peringatan 14 tahun wafatnya Yasser Arafat, Selasa (13/11/2018).

Arafat memiliki hubungan erat dengan mendiang presiden Afrika Selatan Nelson Mandela. Afrika Selatan membina hubungan diplomatik dengan Negara Palestina pada 1995, setahun setelah berakhirnya kekuasaan etnik minoritas kulit putih. Pemerintah Afrika Selatan telah mengecam perlakuan Israel terhadap rakyat Palestina, termasuk kebijakan perluasan dan pembangunan permukiman yang berlangsung di Jerusalem Timur dan Tepi Barat.

Pada Mei, Pretoria memanggil duta besarnya dari Tel Aviv, setelah lebih dari 50 orang Palestina tewas oleh tentara Israel, selama protes mengutuk pembukaan Kedutaan Besar AS di Jerusalem. Di dalam pengumumannya, Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan memprotes serangan besar dan membabi-buta Israel tersebut.

Kebanyakan warga Afrika Selatan, juga mendukung perjuangan rakyat Palestina, dan menarik garis paralel dengan membandingkan pengalaman mereka selama beberapa dasawarsa di bawah apartheid, dengan penderitaan rakyat Palestina di bawah rejim Yahudi.

Sementara itu, jet tempur Israel berusaha menghapuskan stasiun televisi yang dioperasikan oleh HAMAS di Jalur Gaza dari peta, melalui serangan udara pada Senin (12/11/2018) larut malam. “Jet Israel, menembakkan 10 rudal ke Stasiun Televisi Al-Aqsha, menghancurkan markas stasiun televisi itu,” kata beberapa saksi mata.

Lihat juga...