Tujuh Manfaat Mempelajari Sejarah Pengkhianatan G 30 S PKI
Editor: Makmun Hidayat
SOLO — Ada yang menarik dari kegiatan Sarasehan dan Nobar Film Pengkhianatan G 30 S PKI yang digelar di Halaman Masjid Nurul Iman, Dalem Kalitan Solo, pada Minggu malam. Selain menghadirkan sejumlah tokoh nasional seperti Sri Bintang Pamungkas, ada sejumlah tokoh masyarakat lain yang turut hadir.
Salah satunya adalah Purwanto, yang hadir juga mewakili Dalem Kalitan untuk memberikan pandangan penayangan film yang mengandung sejarah kelam bangsa Indonesia. Setidaknya ada tujuh (7) manfaat yang dapat dipetik dalam pemutaran film yang sejak 2008 lalu tidak ditayangkan kembali.

Pertama, pemutaran film Pengkhianatan G 30 S PKI sebagai sarana edukasi. Dengan menyaksikan film tersebut generasi bangsa saat ini bisa mengetahui para pahlawan yang gugur terutama 7 jenderal revolusi yang berkorban demi bangsa.
“Oleh karena itu sebagai generasi penerus kita harus berkarya sebaik-baiknya di bidang masing-masing. Sehingga kita bisa menghasilkan prestasi yang bisa membanggakan,” papar Purwanto sebelum pelaksanaan Nobar, Minggu (30/09/2018) malam.
Kedua, film Pengkhiatan G 30 S PKI sebagai sarana inspirasi. Dengan melihat film ini generasi muda dapat memahami betapa pentingnya kemerdekaan Indonesia. Sebab film ini menceritakan bagaimana kemerdekaan itu diperjuangkan oleh seluruh rakyat Indonesia sampai darah penghabisan. Sehingga mereka rela berkorban demi Merah Putih.
Ketiga, sebagai sarana pendidikan politik. Pemutaran film sejarah mengandung pendidikan politik. Sebab, setiap peristiwa tertentu menyangkut tindakan atau kegiatan politik mampu dijadikan sarana edukasi politik atau bisa digunakan untuk mempelajari sejarah yang baik yang dilandasi sikap kritis. Sehingga kejadian di masa lampau sangat mungkin bisa dijadikan acuan dalam menghadapi kehidupan di masa depan.