Syuting Adegan Penculikan Jenderal di G 30 S PKI, Dilakukan Setiap Malam Jumat

Editor: Mahadeva WS

JAKARTA – Film G 30 S/ PKI, termasuk salah satu film sejarah yang sangat penting dalam dunia perfilman Indonesia. Tak tanggung-tanggung, proses produksinya, membutuhkan waktu yang sangat lama, hingga sekira dua tahun. Hasilnya, sebuah film yang sangat bagus, baik secara konsep maupun sinematografinya.

Jajang C Noer (Foto Akhmad Sekhu)

Jajang C Noer, salah seorang yang sangat penting di balik layar dari produksi film, yang dulu sewaktu zaman Orde Baru menjadi tontonan wajib diputar setiap 30 September menyebut, ada yang unik dalam proses pembuatan film tersebut. “Dalam syuting produksi film G 30 S/ PKI, saya menjadi pencatat skrip. Ajaibnya, syuting adegan penculikan para jenderal dilakukan pada setiap malam jumat, “ ungkapnya tanpa disadari hal tersebut,” kata Jajang C. Noer kepada Cendana News, Jakarta, Senin (29/10/2018).

Perempuan kelahiran Paris, Perancis, 28 Juni 1952 itu membeberkan, sebagai pencatat skrip, pekerjaanya dilakukan masih dengan proses seluloid, karena belum ada monitor. Setiap shoot harus dicatat, kemudian keberlanjutan pemain juga harus benar-benar dijaga. Detail, baik kostum maupun set, serta akting pemain, semuanya dicatat. Putri dari tokoh nasional pergerakan kemerdekaan Indonesia Nazir Datuk Pamoentjak tersebut mengatakan, proses pembuatan film cukup lama karena pertimbangan kontinyuitas tersebut. “Dari mulai pohon karet yang di Cibubur kering, sampai berdaun hingga kemudan kering lagi, dua kali bulan puasa, dua kali lebaran,” papar istri Arifin C. Noer, sutradara film G 30 S/ PKI.

Lihat juga...