Sepatu-Sandal Asal Pandeglang, Tembus Pasar Jepang
LEBAK — Pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) kerajinan produksi sepatu dan sandal bermerek “Deallova” asal Kabupaten Pandeglang, Provonsi Banten menembus pasar Jepang.
“Pemasaran ke negara Sakura itu, namun masih skala kecil akibat terbatasnya permodalan,” kata pelaku UKM Supandi saat mengikuti Pameran Hari Koperasi ke-71 di Lebak, Minggu (28/10/2018).
Kebanyakan permintaan konsumen masyarakat Jepang jenis sandal etnik karena digunakannya cukup ringan juga memiliki seni.
Produksi sandal etnik juga banyak permintaan dari daerah lain di Tanah Air. Selain itu juga harganya relatif murah antara Rp80.000 sampai Rp120.000 per pasang.
“Kami juga merasa kewalahan saat mengikuti pameran juga banyak pengunjung membeli produk sepatu dan sandal merek ‘Deallova’. Kami juga sudah dua hari terakhir ini mendapat penghasilan Rp40 juta,” katanya.
Menurut dia, kerajinan sandal dan sepatu yang dirintis tahun 2015 kini menyerap tenaga kerja sebanyak lima orang dengan omzet pendapatan Rp200 juta per bulan. Pengembangan usaha itu, kata dia, melanjutkan profesi usaha orangtuanya di Jakarta.
“Kami mengapresiasi kemajuan usahanya itu karena hdir pemerintah Pandeglang yang membantu mempromosikan,termasuk mengikuti pameran itu,” katanya menjelaskan.
Ia mengatakan produksi sandal dan sepatu merek Deallova dikembangkan di Desa Sukasari, Pandeglang berharap mampu menembus pasar domestik dan mancanegara.
Keberhasilan UKM yang dirintis juga merasa terbantu adanya intervensi pemerintah setempat dengan memberikan bantuan peralatan produksi, promosi hingga pemasaran. Selain itu juga pembinaan dan pelatihan guna meningkatkan kualitas.