Sejumlah Daerah Gunakan Incinerator untuk Memproses Sampah

Ilustrasi - Dok CDN

JAKARTA — Pria penemu alat pemusnah dan pengelola sampah bernama incinerator, Siswanto Hartoyo, mewujudkan aksi nyata untuk Indonesia bersih dengan produk yang dapat memproses sampah.

“Saya risih dengan sampah berserakan. Lingkungan yang kotor akan menimbulkan efek domino bagi kesehatan masyarakat,” kata Siswanto dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu (28/10/2018).

Di tahun 2015, Siswanto mengembangkan produk pemusnah dan pengelola sampah bernama incinerator. Incinerator dapat memproses sampah campuran baik basah, kering, organik, dan anorganik sekaligus secara efisien.

Terobosan Siswanto ini disambut baik oleh Kementerian Bidang Koordinator Kemaritiman yang sebagaimana diatur oleh Inpres No.12/2016 merupakan koordinator revolusi mental untuk Gerakan Indonesia Bersih.

Berselang tiga tahun kemudian dari pengembangan awalnya yaitu Incinerator Sis-03, Siswanto menjalin kolaborasi dengan Politeknik Negeri Indramayu (POLINDRA) dan Universitas Swadaya Gunung Jati (Unsgawati), menciptakan Incinerator Sis-05.

Dari hasil pembakaran sampah domestik menggunakan Incinerator Sis-04 dan Sis-05, menghasilkan produk turunan seperti pupuk organik cair, cairan pengusir hama, serta batako atau paving block.

Hingga saat ini, ada lima wilayah yang sudah memasang incinerator di antaranya desa di Kabupaten Cirebon, Desa Karangampel di Kabupaten Indramayu, Sektor 8 Citarum – Bandung, Jati Luhur di Purwakarta, Kecamatan Silai di Palu, dan segera akan dipasang di Gili Trawangan dan Labuan Bajo.

Disinggung mengenai evaluasi Gerakan Indonesia Bersih selama ini, Siswanto berpesan pada masyarakat agar segera lakukan terobosan-terobosan yang tidak hanya teori, tapi aksi nyata.

Lihat juga...