LAMPUNG – Kemarau berimbas sulitnya warga mengakses air bersih, membuat Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Jasa Cabang Bakauheni berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan, melakukan pendistribusian air bersih gratis kepada warga di wilayah Bakauheni.
Arjoni, Kepala Seksi Teknik, mendampingi Kepala Cabang PDAM Tirta Jasa Bakauheni, Bambang Erwinsyah, menyebut, suplai air bersih dilakukan bagi warga Bakauheni yang selama ini berlangganan air bersih. Pendistribusian air bersih diberikan kepada warga secara gratis, menggunakan kendaraan tangki air milik BPBD Lampung Selatan, dengan kapasitas 5.000 liter. Setiap warga mendapat alokasi air bersih sesuai kapasitas bak atau tower penampungan air yang dimiliki.
“PDAM Tirta Jasa selama ini memiliki satu kendaraan tangki air, sementara kebutuhan masyarakat selama musim kemarau tidak tercukupi melalui pipa, sehingga harus dikirim menggunakan mobil tangki milik BPBD,” terang Arjoni, saat dikonfirmasi Cendana News, Senin sore (22/10/2018)
Arjoni menyebut, air bersih tersebut diambil dari wilayah Muara Bakauheni, Lampung Selatan. Sejumlah tempat yang dikirimi air bersih bantuan setiap hari di antaranya, meliputi wilayah Muara Piluk Atas, Muara Piluk Pantai serta sejumlah perumahan warga yang bisa dijangkau dengan kendaraan tangki. Pasalnya, sejumlah rumah warga ada yang tidak terjangkau tangki dan selang air.

Distribusi air bersih yang dilakukan oleh PDAM Tirta Jasa cabang Bakauheni, kata Arjoni, dalam satu hari dilakukan selama empat kali. Satu tangki air bersih bisa didistribusikan ke sejumlah warga. Dalam satu hari, ia memastikan sebanyak empat tangki kendaraan berkapssitas 5.000 liter air bersih atau total sebanyak 20.000 liter per hari. Suplai air bersih selama kemarau di wilayah tersebut menjangkau sekitar 122 kepala keluarga.
Sementara itu, Marimah (68), salah satu warga Dusun Muara Piluk, Desa Bakauheni, menyebut suplai air bersih dari PDAM Tirta Jasa Cabang Bakauheni dan BPBD Lamsel sangat meringankan bebannya. Selama musim kemarau, ia dan warga Bakauheni lainnya yang tinggal di dekat pantai mengalami kesulitan air, bahkan harus membeli. Selama ini, dirinya memiliki dua tower air bersih dengan kapasitas 400 liter dan 1.200 liter untuk kebutuhan mandi, minum dan mencuci.
“Saya juga memiliki warung makan, sehingga kebutuhan air bersih cukup banyak, saat musim hujan air sumur masih bisa dipakai tapi sumur bor, bahkan tidak mengeluarkan air,” beber Marimah.
Marimah menyebut, sebelum ada bantuan dari PDAM Tirta Jasa cabang Bakauheni, dalam sepekan ia mengisi air bersih tiga hari sekali dengan kapasitas 400 liter dan 1.20
Pada saat belum ada bantuan, Marimah mengaku harus membeli dari penjual air bersih menggunakan tangki. Dalam sepekan, dirinya harus mengeluarkan uang lebih dari Rp1 juta untuk mengisi dua tower air miliknya.
