Musni Umar Khawatirkan Usaha Pemutarbalikan Fakta Sejarah

Editor: Makmun Hidayat

Dr. Musni Umar - Foto Akhmad Sekhu

JAKARTA — Dr. Musni Umar dikenal vokal dan punya kepedulian pada keadaan dan perkembangan sosial masyarakat. Dia menegaskan anak muda tidak boleh melupakan sejarah pemberontakan PKI.

“Kita harus terus mensosialisasikan tentang kejahatan PKI yang tidak hanya pemberontakan yang mereka lakukan pada 1965, tapi juga jangan lupakan yang terjadi pada 1948 di Madiun,” kata Dr. Musni Umar kepada Cendana News dalam acara nobar film Pengkhianatan G 30 S PKI di Plaza Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Minggu malam (30/9/2018).

Lelaki kelahiran Kendari, 12 Juni 1953, membeberkan kalau yang terjadi pada 1965 itu para jenderal, sedangkan yang terjadi pada 1948 di Madiun banyak sekali ulama dan masyarakat yang jadi korban.

“Kita tidak boleh melupakan sejarah yang harus dimasyarakatkan di tengah bangsa yang berkembang dimana banyak anak muda yang tidak paham,” beber Musni yang sejak SMP sudah aktif di organisasi, dimulai di Pelajar Islam Indonesia (PII) kemudian dilanjutkan di organisasi intra (Dewan Mahasiswa) dan ekstra kampus (HMI) di Jakarta.

Musni mengkhawatirkan muncul usaha pemutarbalikan fakta sejarah, yang menyatakan peristiwa itu bukan PKI yang melakukannya, tapi pertentangan dari tentara Angkatan Darat.

“Dengan nobar film ini, menyadarkan kembali pentingnya kita tidak melupakan sejarah karena sejarah dalam banyak hal sering terulang, seperti pemberontakan PKI pada tahun 1948 terulang pada tahun 1965,” paparnya.

Bisa jadi, kata Musni, dimana di Indonesia banyak orang miskin dan kurangnya pendidikan yang membuat nanti munculnya kembali PKI atau atas nama OTB (Organisasi Tanpa Bentuk)

Lihat juga...