Dialog Kemenag RI-Inggris, Soroti Isu Keagamaan-Aksi Terorisme
Editor: Makmun Hidayat
“Sebagai yang terdepan di kawasannya, Indonesia tengah mengalami pertumbuhan ekonomi yang kuat dan akan memiliki peran yang semakin berpengaruh di Abad ke-21,” katanya.
Sebagai utusan khusus Perdana Menteri Inggris untuk bidang kebebasan beragama, ia yakin akan pentingnya memperkuat kebebasan beragama, serta saling menghargai dan memahami satu sama lain.
“Agar demokrasi dapat berfungsi secara efektif, sangatlah penting bagi kelompok minoritas untuk memiliki hak memperoleh perlindungan. Indonesia adalah rumah bagi umat muslim dan banyak yang memandang Indonesia sebagai contoh yang dapat diikuti,” tutur Lord Ahmad.
“Saya sangat senang berkunjung ke Indonesia, berharap dapat berdiskusi dan bertukar pikiran dengan para pemimpin agama, mahasiswa, serta para pakar terkait. Saya berharap kunjungan ini dapat membantu mempererat hubungan Inggris dan Indonesia,” sebutnya.
Dia mengatakan kunjunganya ke Kantor Kemenag hari ini membawa misi khusus dari Perdana Menteri Inggris, Theresa May. Selain sebagai Menteri HAM, Tariq juga merupakan utusan khusus Perdana Menteri Inggris untuk bidang kebebasan dan kerukunan antarumat beragama.
“Saya dengan Pak Menteri berdiskusi bagaimana masyarakat dan komunitas keagamaan bekerja sama membentuk pandangan-pandangan pluralisme di Indonesia, negara muslim terbesar di dunia yang tetap menghormati hak-hak individu dalam mempraktikkan ajaran agama,” kata Tariq.
Tariq mengaku kagum dengan kerukunan umat beragama di Indonesia. Namun, dia tidak menampik Indonesia masih memiliki sejumlah tantangan seperti aksi terorisme dan ekstremisme.
Dia optimistis tantangan itu bisa diselesaikan jika kedua negara saling bekerja sama. “Saya yakin kalau kita saling berbagi pengalaman, ke depannya kita bisa mengatasi berbagai tantangan,” tutupnya.