Aksi Buang Sampah di Muara Kali Mati Maumere Masih Marak

Editor: Koko Triarko

MAUMERE – Aksi buang sampah di muara Kali Mati di jantung kota Maumere, masih saja terjadi dan kian memprihatinkan. Sampah-sampah tersebut terbawa air laut dan mencemari air laut, saat terjadi air pasang.
“Kebiasaan ini harus dihilangkan, sebab pembuangan sampah ke laut, apalagi sampah plastik akan mencemari laut dan mengganggu ekosistem laut,” ujar Wenefrida Efodia Susilowati, Direktur Bank Sampah Flores, Rabu (17/10/2018).
Dikatakan Susi, pihaknya saat peringatan World Clean Up Day sudah meminta kepada Bupati Sikka, agar permasalahan sampah dan drainase menjadi prioritas pembangunan.
Direktur Bank Sampah Flores, Wenefrida Efodia Susilowati (kiri) bersama Fransiskus Saverinus, salah seorang difabel yang menjadi relawan Bank Sampah Flores. -Foto: Ebed de Rosary
“Saat kegiatan bersih-bersih tersebut, kami juga sampaikan agar pemerintah memperhatikan permasalahan sampah ini. Pembuangan sampah di pantai tentu harus ditindak tegas, dan harus ada patroli rutin saat malam hari oleh Satpol PP,” pintanya.
Susi mengapresiasi, langkah yang sudah dilakukan Bupati Sikka dengan meninjau berbagai lokasi pembuangan sampah dan drainase, yang selama ini membuat air tergenang dan menyebabkan sampah berserakan di badan jalan.
“Terobosan yang dilakukan Bupati Sikka sudah bagus, sehingga perlu ditingkatkan. Bila perlu, siapa pun yang tertangkap membuang sampah sembarangan, terlebih dalam jumlah banyak, perlu dikenai sanksi tegas,” harapnya.
Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, mengatakan, dirinya sudah melakukan inspeksi dan mengecek lokasi-lokasi yang selama ini menjadi pembuangan sampah sembarangan, dan memerintahkan agar dinas lingkungan hidup segera mengatasinya.
“Saya sudah ultimatum kepada kepala dinas lingkungan hidup, agar permasalahan sampah harus jadi prioritas perhatian. Kalau pejabatnya tidak mampu, maka harus siap diganti,” tegasnya.
Robi juga mengaku telah meminta, agar petugas kebersihan bertugas secara maksimal, dan semua tempat-tempat penampungan sampah harus bersih dari sampah dan jangan dibiarkan berlarut-larut.
Kadijah, warga yang bermukim di sekitar muara Kali Mati Maumere, saat ditanyai oleh Bupati Sikka, mengaku selalu melihat truk-truk selalu datang membuang sampah sesuka hati di muara Kali Mati Maumere, dan meluber hingga ke jalan.
“Saya lihat biasanya saat malam hari ada orang datang buang sampah di sini menggunakan mobil. Bahkan ada yang menggunakan mobil pemerintah pelat merah,” tuturnya.
Saat meninjau tempat-tempat penimbunan sampah termasuk di muara Kali Mati, Robi bahkan kesal melihat sampah berserakan di muara Kali tersebut, bahkan meluber hingga ke luar kontainer sampah yang diletakkan di areal itu.
“Saya perlu melihat secara langsung tempat-tempat ini untuk menyusun rencana secara lebih tepat, tentang cara mengelola sampah sekaligus cara menata drainase Kota Maumere menjadi lebih baik,” ungkapnya.
Ditambahkan Robi,  dirinya ingin Kota Maumere bebas dari sampah dan banjir dalam 100 hari pertama dirinya menjalankan  tugas, dan akan melakukan penataan drainase di dalam kota Maumere, sehingga tidak menimbulkan banjir.
Sampah-sampah plastik berserakan di muara Kali Mati, persis di samping timur pelabuhan Laurens Say Maumere, bahkan sampah-sampah tersebut juga tergantung di atas ranting pohon-pohon bakau di areal tersebut.
Lihat juga...