Waspadai Gula Tersembunyi, Hindari Penumpukan di Badan

Editor: Satmoko Budi Santoso

Cara mengolah dan memasak suatu makanan pun, menjadi pintu masuk dari gula tersembunyi ini.

“Contohnya beras. Saat dimasak menjadi nasi putih, kandungan gulanya 0,1 gram per 100 gram nasi. Tapi saat menjadi tepung beras, kandungannya menjadi 2 gram per 100 gram. Saat dimasak menjadi nasi uduk, artinya kan menambah bumbu. Misalnya santan atau bawang. Ini akan menambah kandungan gulanya. Bawang putih itu per siung mengandung 0,03 gram gula sementara 1 buah bawang merah mengandung 2-3 gram gula. Ya tinggal dikalkulasikan saja totalnya berapa,” kata dr. Diana lebih lanjut.

dr . Diana menekankan bahwa tidak ada hubungan antara aktivitas tinggi dengan kebutuhan gula.

“Orang itu yang dibutuhkan adalah total kalori. Artinya, ada karbohidrat, lemak dan protein. Kalau batasan gula ya tetap. Kebanyakan masyarakat kita salah kabar. Berpikirnya energi itu dari gula. Padahal bukan,” tegasnya.

Menyikapi pemahaman masyarakat yang ada saat ini, dr. Diana mengharapkan adanya edukasi terkait kandungan gula. Tidak ada lagi pemahaman yang salah tentang batasan gula.

“Konsumsi gula berlebih berkaitan dengan rendahnya kesadaran masyarakat akan adanya gula tersembunyi dalam makanan atau minuman yang dikonsumsi. Penting untuk menyebarluaskan pengetahuan ini. Dan penting untuk masyarakat, agar selalu membaca nutrition facts yang tercantum pada setiap kemasan makanan dan minuman. Karena di sana akan tertera kandungan gula yang ada dari setiap produk,” pungkasnya.

Lihat juga...