Sanksi Terhadap Iran Berbuntut Melonjaknya Harga Minyak

Ilustrasi sumur minyak - Dok. bumn.go.id

Pendapat senada diungkapkan Edward Bell, analis pada Emirates NBD di Dubai.

“Produksi Iran sudah menunjukkan tanda-tanda penurunan, jatuh sebesar 150.000 barel per hari bulan lalu … (karena) importir barel Iran sudah mulai bergerak menjauh dari mengambil pengiriman.” Tetapi pasar minyak global masih mendapat pasokan cukup baik.

Produksi oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) naik 220.000 barel per hari pada Agustus ke tertinggi tahun ini 32,79 juta barel per hari, sebuah survei Reuters menunjukkan.

Produksi didorong oleh pemulihan produksi Libya dan ekspor dari Irak selatan mencapai rekor tertinggi.

Pengebor AS menambahkan rig minyak untuk pertama kalinya dalam tiga minggu, meningkatkan jumlah rig sebanyak dua rig menjadi 862 rig. Jumlah rig yang tinggi telah membantu mengangkat produksi minyak mentah AS lebih dari 30 persen sejak pertengahan 2016 menjadi 11 juta barel per hari.

Sementara itu, sengketa perdagangan antara Amerika Serikat dan negara-negara besar lainnya, termasuk China dan Uni Eropa, diperkirakan akan merugikan permintaan minyak jika sengketa tidak segera diselesaikan.

Aktivitas manufaktur China tumbuh pada laju paling lambat dalam lebih dari setahun pada Agustus, dengan pesanan ekspor menyusut untuk bulan kelima, survei swasta menunjukkan pada Senin (3/9).

Innes dari OANDA mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan apakah perlambatan ekonomi akan melemahkan harga minyak.

“Tidaklah jelas bahwa jenis ‘headwinds’ ekonomi seperti itu akan menjatuhkan harga minyak,” kata Innes. [Ant]

Lihat juga...