Podium, Saksi Bisu Pidato Pak Harto di Pesantren Gontor

Oleh Mahpudi, MT

Kami, Tim Ekspedisi Napak Tilas Incognito Pak Harto, juga mengunjungi Pesantren Gontor pada 7 Juni 2012 sore. Kami menyaksikan dari dekat, ratusan atau mungkin ribuan para santri sedang beraktivitas. Ada yang giat membaca kitab di selasar, ada yang masih belajar di ruang-ruang kelas, ada sebagian di tangga masjid, ada pula yang bergiat olahraga di halaman tengah yang luas.

Macam-macam olahraga dilakukan, mulai dari voley ball, sepakbola, hingga bola basket. Menjelang matahari surut ke barat, para santri bergegas ke bangunan asrama, bersiap mengikuti Salat Magrib berjamaah. Bahkan, sebagian santri, sejak awal sudah bergerak ke arah masjid yang terletak di pusat pesantren.

Tidak jauh dari lokasi masjid, terdapat aula. Sambil menunggu bertemu pengelola pesantren, kami diizinkan untuk masuk ke dalam aula. Kami tertegun, bangku-bangku di aula tersebut tak jauh berbeda dengan yang ada dalam foto dokumentasi Incognito Pak Harto bawaan kami. Bahkan, menurut petugas yang mengantar, podium yang terpasang di depan aula, masih sama seperti yang dulu digunakan Pak Harto berpidato.

Pak Harto berpidato di hadapan ribuan santri Pondok Pesantren Gontor – Foto Repro

Kami pun memastikan dengan memeriksa dan mencocokkan bentuk dan tanda-tanda, benarkah masih sama, sebagaimana terlihat dalam foto? Ternyata benar, podium ini persis sama seperti yang telihat dalam foto Incognito Pak Harto. Saya mencoba merasakan berdiri di atas podium itu, sambil membayangkan deretan anak-anak muda santri duduk menyimak apa yang disampaikan Pak Harto. Terlintas dalam benak saya, santri-santri itu kini telah tumbuh dewasa, dan sebagian telah menjadi tokoh-tokoh penting di negeri ini. Semoga saja, mereka masih mengingat hari bersejarah itu.

Lihat juga...