Olah Air di Lahan Gambut, Layak Dikonsumsi

Lahan Gambut - Dok: CDN

Air olahan tersebut bisa diminum setelah dimasak. Candra biasanya sudah memanfaatkan untuk air minum, tapi ada juga warga yang hanya menggunakan untuk untuk mencuci dan kegiatan lainnya.

Layak minum Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura Gusti Hardiansyah mengatakan, ada dua unit instalasi pengolahan air gambut yang sudah dipasang di Kalimantan Barat.

Instalasi tersebut dihibahkan kepada masyarakat agar kebutuhan air bersih bisa terpenuhi.

Dia menjelaskan, proses produksi air bersih, pertama air bersumber dari air gambut masuk ke tabung silinder 1 melalui bagian lubang atas tabung.

Lalu air disaring oleh antrasit yang berfungsi menyaring kotoran dari air selanjutnya disaring kembali oleh lapisan kedua melalui sand filter (pasir), disaring dengan lapisan ketiga yaitu kerikil dan terakhir partikel yang halus disaring kembali oleh strainer.

Air hasil penyaringan dari tabung I dialirkan pada tabung II, dimana terjadi proses penyaringan oleh carbon filter, sand filter dan saringan terakhir strainer, lalu air bersih siap dialirkan ke bak penampung.

Dia mengatakan, instalasi pengolahn air tersebut nantinya juga akan dipasang di desa yang menjadi target kerja sama Universitas Tanjungpura dengan Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF)/Bappenas.

Namun untuk program tersebut akan dikembangkan instalasi pengolahan air yang bisa langsung diminum tanpa perlu dimasak.

“Dengan riverosmosis sudah langsung minum tidak perlu dimasak. Akan dipasang satu unit di salah satu desa. Skemanya kita akan kembangkan sebagai bisnis air isi ulang, paling tidak bisa memenuhi kebutuhan air bersih warga sekitarnya,” kata Gusti.