KUD Koto Salak Rangkul 243 Petani Sawit
Editor: Satmoko Budi Santoso
“Kalau jumlah itu tergantung yang jual, sehingga tidak dapat dipastikan berapa jumlah yang bisa kita kumpulkan. Sedang harga kelapa sawitnya Rp13.200 per kilogram. Harga itu disesuaikan dengan harga pabrikan. Karena sawit yang dibeli itu, dijual ke pabrik yang ada di daerah setempat,” jelasnya.
Untuk membeli sawit dari 243 petani sawit itu, KUD Koto Salak juga telah memiliki satu unit armada pengangkut sawit dari kebun hingga dihantarkan ke pabrik. Dengan hadirnya segala unit timbangan dan transportasi itu, KUD Koto Salak, memberikan kemudahan bagi anggota untuk mendapatkan harga sawit yang tidak merugikan.
Herdaningsih juga menyebutkan, di KUD Koto Salak, diberikan kemudahan dalam hal melakukan pinjaman untuk dana pengembangan kelapa sawit. Hal ini dikarenakan, 243 anggota koperasi ini, sertifikat tanahnya disimpan di KUD Koto Salak.
“Jadi dengan demikian, kalau petani mau keperluan uang atau yang lainnya tinggal bilang ke koperasi, karena jaminannya sudah ada. Artinya tidak akan diberikan kesulitan apapun. Karena tujuan kita membantu petani sawit juga,” ucapnya.
Dengan memiliki anggota yang semuanya merupakan petani sawit, KUD Koto Salak juga memiliki aset, dengan luas lahan mencapai 2-4 hektare.
Di KUD Koto Salak ini, selain fokus untuk perkebunan kelapa sawit, juga memiliki unit usaha UKM Mart. Sebelum dibangunnya UKM Mart, dulunya merupakan warung serba ada.
“UKM Mart itu sudah ada sejak tahun 2014 lalu, berkat adanya dana hibah dari provinsi sebanyak Rp60 juta. Kini isi UKM Mart terdapat sembako, kebutuhan sehari-hari, dan juga elektronik, serta kendaraan,” ujarnya.
Maka dari itu, terhitung sejak 2006 lalu, dana simpanan anggota, sampai sekarang mencapai Rp600 juta, sedangkan untuk piutang anggota mencapai Rp 3 miliar. Pinjaman anggota bisa maksimal Rp 200 juta.