Kiprah Perempuan sebagai Ibu Bangsa

Ilustrasi - Peran perempuan dalam aktivitas sosial - Dok CDN

Selain berkiprah di berbagai organisasi nasional maupun internasional, perempuan Indonesia juga perlu berperan aktif dalam mencapai target pembangunan berkelanjutan (SDGs) 2030 yang merupakan kelanjutan dari target pembangunan milenium (MDGs) yang berakhir pada 2015.

Pencapaian SDGs di Indonesia telah diintegrasikan ke dalam rencana pembangunan nasional sesuai dengan keputusan presiden yang meminta Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) untuk aktif berpartisipasi dalam merealisasikannya.

Dari 17 target SDGs, target kelima yaitu mengenai kesetaraan gender menjadi perhatian utama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) dan KOWANI.

Di bidang politik, perempuan Indonesia juga harus harus menjadi inisiator dan terlibat dalam pengambilan kebijakan yang dapat menentukan arah perkembangan masyarakat di berbagai bidang.

Penguatan Pendidikan Keluarga juga sangat penting untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa dalam kehidupan sehari-hari dan mencegah radikalisme serta terorisme.

Dalam Temu Nasional itu juga muncul sejumlah catatan dari tokoh perempuan yang hadir, antara lain dari Rini Tjahjo Kumolo yang menggarisbawahi keperluan memperkuat ketahanan keluarga dan Meutia Hatta menggarisbawahi keperluan untuk memperkuat persatuan bangsa agar Indonesia tidak terkotak-kotak.

Tokoh perempuan Indonesia lainya, seperti Dewi Motik Pramono juga meminta agar perempuan Indonesia harus tahan banting, terus belajar, penuh empati, penuh syukur, saling menghormati, dan rendah hati dan Perwakilan Komisi HAM Perempuan Yuniwati berharap KOWANI dapat berperan aktif mengawal Rancangan Undang-Undang untuk memberantas lima macam kekerasan terhadap perempuan, yakni perkosaan, pelecahan, penindasan, penyiksaan, dan kekerasan verbal. (Ant)

Lihat juga...