Kemampuan Bercerita, Kunci Pasarkan Produk

Editor: Satmoko Budi Santoso

MAUMERE – Selama tiga hari sejak Jumat (14/9/2018) hingga Minggu (16/9/2018) para peserta program Kombet Kreatif akan diperkenalkan kemampuan bercerita atau story telling agar produk yang dihasilkan bisa menyentuh hati dan diminati pembeli.

“Pada program Pendampingan Kombet Kreatif ini juga akan diperkenalkan skill story telling, bercerita, yang sangat penting untuk membangun nilai tambah produk kreatif,” sebut Tatty Appriliyana, Koordinator Lawatan 12 Kota – Kombet Kreatif, Jumat (14/9/2018).

Dikatakan Tatty, lewat pelatihan story teeling, peserta dilatih membuat narasi atau cerita tentang dirinya, produknya dan tentang kegiatannya, supaya apa yang dilakukan bisa memberi dampak. Bukan saja di tingkat lokal tapi nasional bahkan internasional.

“Kegiatan berlangsung selama 3 hari. Hari pertama ada jumpa inspirator. Kita memanggil narasumber yang sudah terbukti melakukan secara optimal, istimewa di bidangnya, agar bisa memberikan inspirasi kepada peserta,” terangnya.

Hari kedua dan ketiga, kata Tatty, diisi dengan pendampingan belajar membuat workshop story telling untuk pegiat ekonomi kreatif. Selama ini, kita melihat kemasan bagus. Produk bagus tetapi kenapa apresiasi pembeli atau pengunjung tidak banyak. Hasil ekonomi tidak baik.

“Ini terjadi karena strategi pemasaran tidak menyentuh hati pembeli, tidak membuat konsumen ingin membeli. Caranya dengan menceritakan secara lebih detail produk kita. Sebenarnya, lebih kepada penulisan, membuat narasi yang baik tentang produk supaya bisa menarik perhatian yang lebih luas,” ujarnya.

Pihaknya juga, tutur Tatty, akan membuat komitmen bersama antara pegiat ekonomi kreatif untuk melakukan kolaborasi antarsektor di Kabupaten Sikka serta akan menyeleksi peserta terbaik dari 12 kota yang akan dikirim untuk mengikuti Bekraf festival bulan November 2018 di Surabaya.

Lihat juga...