Kekeringan, UKBAT Sendangsari Berhenti Produksi

Editor: Mahadeva WS

YOGYAKARTA – Terhentinya aliran air irigasi di musim kemarau ini, mengakibatkan produksi benih ikan di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Pengembangan Teknologi Perikanan Budidaya (BPTPB), Unit Kerja Budidaya Air Tawar (UKBAT) Sendangsari, Pengasih Kulunprogo terhenti.

90 persen dari kolam seluas 1,7 hektar yang dimiliki UKBAT Sendangsari, kering akibat tidak teraliri air sejak Juli 2018 lalu. Sampai saat ini, UKBAT Sendangsari hanya mengandalkan sisa-sisa genangan air saat musim hujan lalu. “Tahun ini (tingkat kekeringan) paling parah, dari yang pernah terjadi sebelumnya. 90 persen kolam tidak teraliri air sama sekali,” ujar pengelola UKBAT Sendangsari, Joko, Senin (10/9/2018).

UKBAT Sendangsari, fokus melakukan pembenihan ikan gurami. Selama ini, mengandalkan aliran air dari irigasi Waduk Sermo, dan Bendungan Kali Bawang. Namun, menyusutnya debit air di waduk sermo, serta adanya perbaikan bendungan Kalibawang, mengakibatkan aliran air ke UKBAT Sendangsari terhenti. “Biasanya saat musim kemarau, kekeringan paling parah hanya mengakibatkan 50-60 persen kolam tidak teraliri. Tapi sekarang ada 90 persen kolam yang tidak teraliri,” tandasnya.

Salah seorang pengelola UKBAT Sendangsari Pengasih Kulonprogo, Joko tengah melayani pembeli – Foto: Jatmika H Kusmargana

Selain mengakibatkan 30 persen ikan calon indukan mati, kekeringan ini juga berakibat, berhentinya produksi benih ikan gurami secara total. Dapat dipastikan, target produksi benih di 2018 di UKBAT Sendangsari, sebanyak satu juta benih ikan gurami tidak terpenuhi.

Lihat juga...