Kekerasan dalam Rumah Tangga, 21 Perempuan Portugal, Tewas
LISABON – Sebanyak 21 perempuan telah dibunuh di Portugal sejak awal 2018 dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga atau kekerasan dalam hubungan intim. Lebih banyak dari jumlah sepanjang tahun lalu, kata perwakilan observatorium mengenai perempuan yang dibunuh.
Dua puluh satu perempuan telah tewas oleh mantan atau pasangan mereka saat ini atau oleh anggota keluarga dekat mereka sampai 12 September, kata perwakilan Uni Perempuan bagi Alternatif dan Jawaban (UMAR). Organisasi tersebut mengutip jumlah yang dikumpulkan oleh Observatorium mengenai Perempuan yang Dibunuh.
Bertolak-belakang dengan apa yang telah terjadi dengan pembunuhan secara umum, yang telah menunjukkan kecenderungan penurunan, jumlah pembunuhan terhadap perempuan tetap tak berubah, kata Elisabete Brasil, pemimpin UMAR.
“Masih terlalu dini untuk berbicara mengenai jumlah keseluruhan, tapi kami sudah mengonfirmasi 21 perempuan. Dan ini adalah pertimbangan kasar yang kami lakukan pada September. Kami sudah memiliki catatan tingkat kematian yang sama dibandingkan dengan tahun lalu,” kata wanita pejabat itu, Sabtu pagi.
Jumlah dari laporan UMAR tahun lalu mengungkapkan, sedikitnya 20 perempuan dibunuh dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga. Elisabete Brasil mengatakan, tingkat kekerasan dan penderitaan yang diderita korban juga telah meningkat.
Ia menyalahkan tokoh politik dan masyarakat umum atas apa yang ia gambarkan sebagai “kebungkaman” terhadap kematian akibat kekerasan dalam rumah tangga. (Ant)