Kecelakaan Lalin Tinggi, Menhub Imbau Budayakan Keselamatan Jalan
Editor: Satmoko Budi Santoso
JAKARTA – Upaya Pemerintah mengurangi jumlah kecelakaan dibutuhkan peran aktif masyarakat karena keselamatan jalan tidak mungkin terwujud bila tidak diawali dari diri kita sendiri, keluarga, masyarakat, serta lingkungan kerja. Sampai akhirnya menjadi budaya dan peradaban bangsa.
“Keselamatan adalah suatu keharusan. Setiap berkendara kita harus menggunakan helm, tidak berboncengan lebih dari dua, tidak menggunakan telepon saat mengemudi dan selalu menggunakan sabuk keselamatan. Jadi keselamatan adalah tanggung jawab kita semua,” ungkap Menhub, Budi Karya Sumadi, sebagaimana rilis yang diterima Cendana News, Rabu (19/9/2018).
Lebih lanjut Menhub mengatakan, bahwa sepeda motor mendominasi kecelakaan lalu lintas sebanyak 72% dan korban kecelakaan mayoritas kalangan usia produktif serta potensial.
“Berdasarkan data Kecelakaan Lalu Lintas pada tahun 2016 menunjukkan, bahwa moda sepeda motor memiliki persentase tertinggi yaitu mencapai 72%. Fakta menunjukkan, korban kecelakaan lalu lintas adalah masyarakat golongan usia produktif yaitu usia 20–29 tahun,” terang Menhub, Budi Karya Sumadi.
Tingginya angka kecelakaan di jalan diakibatkan oleh kecepatan melebihi batas yang telah ditetapkan. Untuk itu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta pengendara untuk mengurangi kecepatan saat berkendara di jalan raya.
“Dilihat dari data, kecelakaan menjadi penyebab kematian nomor 2 terbesar di dunia. Pada tahun 2017, korban meninggal dunia mencapai 30.569 jiwa atau 3-4 orang meninggal dunia setiap jam. Oleh karenanya sayangi nyawa, kurangi kecepatan,” jelas Menhub Budi dalam Dialog Nasional Pekan Nasional Keselamatan Jalan Tahun 2018 di Hotel Aryaduta Pekanbaru, Rabu (19/9/2018).