Keberadaan Arena Paralayang Bawa Dampak Sosek Warga Sekitar
BOGOR — Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bogor, Wawan Haikal, menyebutkan keberadaan arena Paralayang yang digunakan untuk Asian Games 2018 memberikan dampak positif bagi sosial ekonomi warga setempat.
“Khusus warga Kampung Pesiunan, dengan adanya kegiatan Asian Games ini merasakan dampaknya, mulai dari jasa ojeg, angkutan dan warga bisa berjualan,” kata Wawan saat ditemui, di arena Paralayang, Gunung Mas Puncak, Kabulaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (31/8/2018).
Puncak ditunjuk oleh Panitia Penyelenggara Asian Games ke-18 yakni INASGOC sebagai arena cabang olahraga Paralayang yang diikuti sekitar 112 atlet dari 18 negara.
Pemerintah Kabupaten Bogor didukung oleh DPRD melakukan renovasi arena Paralayang Gunung Mas Puncak, dengan menganggarkan dana kurang lebih Rp10 miliar.
“Anggaran tersebut dialokasikan untuk memperbaiki arena Paralayang dengan membangun sejumlah fasilitas, seperti di lokasi take off ada gedung serba guna, dan landasaan yang diperbaharu. Dan di landing juga dibangunan mushola, gedung pertemuan, serta memperluas area landing,” katanya.
Ia menyebutkan, Pemkab Bogor bekerja sama dengan PTPN VII sebagai pemilik lahan untuk mengelola luas arena Paralayang yakni ada 2,8 hektare yakni 8.000 ada di area take off dan dua hektare di pendaratan atau landing.
“Pengelolaan penuh arena Paralayang ada di Pemkab Bogor melalui Dinas Pariwisata. Untuk pengelolanya oleh PGPI Kabupaten Bogor,” katanya.
Ia mengatakan, suatu kebanggan bagi warga Bogor dipercaya sebagai arena Paralayang untuk Asian Games. Keberadaan arena ini telah membawa dampak positif bagi masyarakat.
Hampir setiap hari ada wisatawan yang datang untuk melakukan tandem atau terbang dengan pilot berlisensi. Satu orang dibandrol Rp 550 ribu.