Kawal Sumber Daya Perikanan, Gandeng Perguruan Tinggi
KUPANG – Pengamat kelautan dan perikanan Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Dr. Chaterina A Paulus M.Si, mengatakan, Kementerian Kelautan Perikanan (KKP), perlu membangun kerja sama dengan perguruan tinggi untuk mengawal keberlanjutan sumber daya ikan.
“Kerja sama kemitraan dengan perguruan tinggi ini, terutama dalam mengoptimalkan manajemen perikanan, dengan pendekatan ekosistem atau yang dikenal dengan EAFM (ecosystem approach to fisheries management),” kata Chaterina A Paulus di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis.
Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan upaya yang perlu dilakukan pemerintah untuk mengawal keberlanjutan sumber daya ikan (SDI) dan keakuratan data perikanan di Indonesia.
“Saya berpendapat bahwa, hal penting yang dapat dilakukan dalam jangka panjang untuk mengawal keberlanjutan sumber daya ikan, dan keakuratan data adalah KKP melakukan kemitraan dengan universitas atau perguruan tinggi dalam mengoptimalkan manajemen perikanan dengan pendekatan ekosistem,” katanya.
Menurut dia, model pendekatan ekosistem ini sudah diatur di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP NRI).
WPP RI merupakan wilayah pengelolaan perikanan untuk penangkapan ikan, konservasi, penelitian, dan pengembangan perikanan yang meliputi perairan pedalaman, perairan kepulauan, laut territorial, zona tambahan, dan zona ekonomi ekslusif Indonesia (ZEEI).
Dia mengatakan, program satu data KKP dapat dibantu oleh mahasiswa di seluruh WPP RI melalui program PKL/KKN/Tugas Akhir.
Dia menambahkan, pendataan dengan pendekatan ekosistem (EAFM) merupakan indikator “asessment” perikanan yang akan dilakukan bertahap di masing-masing WPP yang ada di Indonesia.