Jembatan Gantung PUPR, Pacu Aktivitas Masyarakat
JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan, Program Pembangunan Jembatan Gantung yang sedang digalakkan di berbagai daerah merupakan bagian dari Program Nawacita yang dicetuskan Presiden Joko Widodo, yaitu salah satunya pemerataan pembangunan dari pinggiran.
Rilis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jumat, menyatakan pembangunan jembatan gantung adalah upaya membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Meski pembangunan jembatan gantung memang kelihatan tidak terlalu besar namun dinilai bisa memberikan manfaat yang besar baik untuk transportasi orang, barang dan komoditas sehingga ada efisiensi dalam biaya maupun waktu.
Dengan hadirnya jembatan gantung, maka warga masyarakat di sejumlah daerah tidak perlu lagi memutar sehingga akan memperpendek jarak menuju berbagai fasilitas publik.
Sehingga mereka juga bisa lebih mudah dalam mencapai tempat seperti sekolah, pasar, tempat kerja, mengurus administrasi ke kantor kelurahan atau kecamatan dan akses silaturahim antarwarga.
Sebagaimana diwartakan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun sebanyak 134 jembatan gantung yang tersebar di 20 provinsi dengan anggaran sebesar Rp770,5 miliar pada 2018.
Sebanyak 50 proyek jembatan gantung ditargetkan selesai pada November 2018 dan selanjutnya, pada Desember 2018, Kementerian PUPR akan merampungkan 84 proyek jembatan gantung lainnya.
Menurut dia, dari 134 jembatan gantung itu sebanyak 62 unit telah terkontrak, 63 unit dalam proses lelang dan sembilan unit masih dalam tahap persiapan lelang.