Deklarasi Damai Pilpres 2019, Petakan Potensi Kerawanan

Editor: Satmoko Budi Santoso

“Saya harap dengan sistem demokrasi yang kita anut saat ini, masyarakat bisa semakin pintar dan bijak dalam berpolitik. Tidak mengedepankan politik yang curang dengan menghalalkan berbagai macam cara terutama dalam penggunaan media teknologi,” pungkasnya.

Sementara itu, Kapolda Bali Irjen (Pol) Petrus Reinhard Golose yang juga sebagai inisiator dalam acara tersebut mengatakan, kegiatan yang dihadiri oleh 16 pengurus partai politik peserta pemilu beserta caleg dan calon DPD, bertujuan untuk menyatukan komitmen dalam mewujudkan Pemilu 2019 yang aman, damai, dan sejuk.

Disamping itu, ia mengatakan bahwa pemilu 2019 merupakan penanda demokrasi karena masyarakat dilibatkan untuk memilih pemimpin yang sesuai dengan harapan. Ia juga mengatakan, bahwa dalam rangka mewujudkan pemilu yang aman, maka pihaknya telah menyiapkan beberapa strategi untuk mengantisipasi kerawanan dalam pelaksanaan pemilu. Di antaranya mempersiapkan para personel sekitar 2.888, sedangkan Kodam bersama unsur TNI lainnya menyiapkan 2 ribu lebih personel.

“Pemilu 2019 memiliki kerawanan yang kompleks. Ini pertama kalinya pileg dan pilpres dilaksanakan serentak dengan ambang batas 4%. Untuk itu kami perlu memikirkan pengamanan dalam mengantisipasi kerawanan tersebut,” ujarnya.

Untuk itu, ia mengajak parpol peserta pemilu bersama seluruh timses beserta jajaran masyarakat untuk terlibat aktif dalam mewujudkan kampanye damai, terlebih pelaksanaan pemilu tidak terlepas dari ancaman sabotase hingga terorisme.

Lihat juga...