Surabaya Pelopori Upaya Ubah Sampah Jadi Tenaga Listrik
SURABAYA – Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, menyatakan, Surabaya Jawa Timur merupakan salah satu kota di Indonesia yang pertama telah memanfaatkan sampah menjadi tenaga listrik.
Tri Rismaharini, di Surabaya, Senin, mengatakan, untuk mengurangi jumlah tumpukan sampah, Pemkot Surabaya menerapkan teknologi waste to energy baik skala kecil yaitu PLTSa Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) hingga skala besar dengan metode sanitary landfill yakni teknologi gasifikasi untuk pengolahan sampah menjadi energi listrik.
“Saat ini, baru Kota Surabaya di Indonesia yang sampahnya dimanfaatkan menjadi listrik. Karena itu, kami mengimbau warga mulai mengelola sampah yang ada. Jangan sampai sampah itu terbuang tidak ada gunanya,” katanya.
Pemerintah Kota Surabaya, saat ini sudah memiliki PLTSa di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Romokalisari di Kecamatan Benowo yang sudah beroperasi sejak 30 November 2015. Pembangkit tahap pertama tersebut berupa land fill gas power plant yang berkapasitas 1,65 megawatt.
Sejak 2012, pengelolaan sarana-prasarana PLTSa diserahkan kepada PT Sumber Organik (SO) selama 20 tahun. Kerja sama Pemkot Surabaya dangan PT SO menggunakan skema build operate transfer (BOT) yakni setelah masa kontrak berakhir, maka pengelolaannya diserahkan kembali kepada Pemkot Surabaya.
Meski sudah menghasilkan listrik, namun hal ini dinilai masih belum maksimal, sehingga Pemkot Surabaya membangun lagi PLTSa tahap dua yang direncakan berkapasitas 8,31 mega watt(MW). PLTSa tahap dua tersebut ditargetkan beroperasi pada Juni 2019.
Risma mengatakan, pihaknya terus menggalakkan pengelolaan sampah di Kota Pahlawan sebagai upaya menekan keberadaan sampah yang terus meningkat seiring pertumbuhan jumlah penduduk maupun pendatang dengan cara mengoptimalkan program bank sampah.