Review Film Wiro Sableng, Aksi Pendekar Selamatkan Kerajaan

Editor: Makmun Hidayat

Kapak Naga Geni adalah pusaka yang sejatinya memang untuk diwariskan kepada pendekar laki-laki dan Wiro Sableng dianggap pantas menerimanya dan mendapat julukan Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212.

Setelah Wiro Sableng dewasa dan cukup ilmu beladirinya, Sinto Gendeng menugaskan Wiro Sableng untuk meringkus Mahesa Birawa, mantan muridnya yang berkhianat. Sebuah tugas yang sangat berat karena Mahesa sangat sakti mandraguna, bahkan menjadi dedengkot yang memimpin para pendekar beraliran hitam.

Dalam perjalanannya mencari Mahesa Birawa, Wiro Sableng terlibat dalam petualangan seru bersama dua sahabat barunya Anggini (Sherina Munaf) dan Bujang Gila Tapak Sakti (Fariz Alfarazi). Ketiganya tampak saling bahu-membahu menyelamatkan kerajaan yang dikudeta Werku Alit (Lukman Sardi), yang tak lain adalah adik dari Raja Kamandaka (Dwi Sasono). Kudeta yang didukung penuh oleh Mahesa Birawa, musuh bebuyutan Wiro Sableng.

Pada akhirnya Wiro bukan hanya menguak rencana keji Mahesa Birawa, tetapi juga menemukan esensi sejati seorang pendekar. Bahwasannya pendekar sejati melakukan perbuatan yang benar dan juga membela orang-orang yang lemah dan orang-orang yang tetap berada di jalan yang benar.

Film ini seru dan cukup menghibur. Sutradara Angga Dwimas Sasongko yang bisa menggarap film drama, tampak cukup baik mengemas film laga ini, yang lebih kental unsur drama daripada laganya.

Film produksi Lifelike Pictures ini kerjasama dengan Fox International Productions dari Hollywood, tampak nyaris menyamai film-film Hollywood, meski masih nanggung dalam aksi laganya. Padahal film ini mengusung genre laga tapi tak sepenuhnya pada laga karena tampaknya filosofi ceritanya memberatkannya.

Lihat juga...