PBB Keluarkan Petisi Perlindungan Warga Sipil dalam Konflik

Perserikatan Bangsa Bangsa - Foto: Ist/Dokumentasi CDN

NEW YORK – Kantor PBB bagi Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) telah mengeluarkan petisi kepada para pemimpin dunia bagi perlindungan warga sipil dan pekerja bantuan dalam konflik bersenjata. Petisi tersebut dikeluarkan dalam kesempatan Hari Kemanusiaan Dunia, yang jatuh pada 19 Agustus.

“Setiap tahun pada Hari Kemanusiaan Dunia, kami menyampaikan solidaritas buat jutaan orang yang terpengaruh oleh konflik dan pekerja kesehatan serta bantuan yang menempuh bahaya untuk membantu mereka. Kami memanfaatkan hari itu untuk mengingatkan dunia mengenai tanggung-jawab bersama kita untuk mengakhiri penderitaan tersebut,” kata OCHA di dalam satu pesan.

“Hari ini, di daerah konflik di seluruh dunia, warga sipil secara rutin terbunuh atau cacat, kota besar dan kecil dirusak dan dihancurkan dalam serangan terarah atau membabi-buta. Rakyat terputus dari makanan, air dan bantuan penyelamat jiwa, dalam beberapa kasus kelaparan dijadikan taktik perang,” katanya.

Personel medis dan kemanusiaan terbunuh, cedera, diculik atau dihalangi untuk mencapai orang yang memerlukan bantuan.

Petisi itu dikeluarkan sebelum pertemuan para pemimpin dunia pada September di New York untuk menghadiri kegiatan tahunan Debat Sidang Majelis Umum PBB.

OCHA meminta semua pihak dalam konflik agar menghindari penggunaan senjata peledak di daerah permukiman.

Lembaga PBB tersebut juga menuntut semua negara menjamin warga sipil di daerah konflik memperoleh akses bantuan kemanusiaan dan perawatan medis, serta memungkinkan pekerja kemanusiaan maupun kesehatan bekerja secara aman.

Semua negara mesti menjamin perlindungan yang lebih baik dan bantuan bagi orang yang secara terpaksa terusir dari rumah mereka di dalam negeri. Juga menegakkan hak asasi manusia, serta mesti menjadikan dihormatinya hukum hak asasi manusia maupun kemanusiaan internasional sebagai syarat.

Lihat juga...