Kunjungan Kapal Pelabuhan Pangkalbalam Berkurang 10 Persen

Kapal Laut. -Dok: CDN

PANGKALPINANG – Kunjungan kapal penumpang dan barang di Pelabuhan Pangkalbalam, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, berkurang 10 persen. Hal tersebut merupakan kondisi selama Juli 2018, dibandingkan dengan kondisi di Juni.

Selama Juli, hanya ada 200 kapal yang merapat, karena cuaca buruk di perairan daerah tersebut. “Selama kondisi cuaca buruk ini, kedatangan kapal berkurang karena ada larangan dan penundaan keberangkatan kapal,” kata Kepala KSOP Pangkalbalam Izuar di Pangkalpinang, Rabu (8/8/2018).

Mulai Juli hingga awal Agustus tahun ini, tinggi gelombang di perairan Bangka Belitung, Laut Cina Selatan, Jawa, Bali, Nias, Sibolga, Sumatera Barat, berkisar antara 2,5 hingga empat meter. Ketinggian gelombang tersebut sudah membahayakan keselamatan pelayaran kapal. “Selama gelombang tinggi, disertai angin kencang, kita juga menunda keberangkatan kapal yang akan melewati perairan berbahaya untuk keselamatan kapal,” ujarnya.

Meski ada penurunan kedatangan kapal, khususnya kapal kargo, tidak mempengaruhi aktivitas bongkar muat berbagai kebutuhan pokok masyarakat yang masih bisa berjalan dengan lancar. “Saat ini aktivitas bongkar muat kapal khususnya sembako, masih berjalan lancar, sehingga dapat dipastikan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat menjelang Hari Raya Idul Adha cukup,” tandasnya.

Berdasarkan prakiraan BMKG, tinggi gelombang sepekan kedepan berkisar antara 1,5 hingga dua meter. Kondisi tersebut aman untuk pelayaran kapal-kapal barang berukuran besar. “Kunjungan dan keberangkatan kapal diperkirakan kembali norma, seiring kondisi cuaca di perairan yang kembali membaik untuk lalu lintas angkutan laut ini,” pungkasnya. (Ant)

Lihat juga...