Kemarau, Sejumlah Wisata Air di Lamsel Banyak Dikunjungi
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Sejumlah objek wisata air atau tirta dan pegunungan di Kabupaten Lampung Selatan, menjadi pilihan bagi wisatawan lokal selama musim kemarau.
Sejumlah objek wisata air pun mengalami kenaikan jumlah pengunjung, di antaranya objek wisata air terjun Cijuet di Desa Cugung, Kecamatan Rajabasa, air terjun Way Kalam di Kecamatan Penengahan, Inkra Garden di Kecamatan Rajabasa dan kolam renang Puri Indah di Kecamatan Bakauheni.
Kadiran, pemilik dan pengelola kolam renang Puri Indah Pegantungan Bakauheni, mengatakan, jumlah kunjungan meningkat saat kemarau ini. Kolam renang dengan ukuran panjang 25 meter dan lebar 12 meter tersebut kerap dikunjungi setiap hari, dan lebih ramai saat akhir pekan.
Cuaca yang terik selama musim kemarau, menjadi salah satu faktor kolam renang yang dilengkapi wahana bermain tersebut dikunjungi anak-anak bersama orang tua.
Meski hanya sebagai wahana bermain untuk anak-anak, kolam renang Puri Indah juga menjadi alternatif untuk berlibur. Cukup membayar tarif masuk Rp10.000 per orang, pengunjung bisa berenang sepuasnya.
Kesegaran air yang diambil dari sumur bor di wilayah tersebut, menjadi kesempatan warga untuk menghilangkan cuaca panas selama kemarau.

“Saat ini, wahana yang disiapkan hanya kolam renang bagi anak-anak, dan seluncuran, namun ke depan akan ditambahi dengan beberapa fasilitas penunjang layaknya water boom,” terang Kadiran, Minggu (12/8/2018).
Kadiran menyebut, pada hari biasa kunjungan berkisar 20 hingga 50 orang per pekan, apalagi saat musim hujan pengunjung berkurang. Namun, pada musim kemarau, ini jumlah kunjungan mencapai 80 hingga 100 orang per pekan.
Pasokan air yang melimpah dari sumur bor dan aliran mata air yang ada di wilayah tersebut, membuat kolam renang miliknya bisa diganti dengan air bersih tiga hari sekali.
Selain Kolam Renang Puri Indah, objek wisata tirta yang banyak dikunjungi adalah Air Terjun Cijuet.
Hasan, pengelola air terjun yang terletak di Desa Cugung, Kecamatan Rajabasa, ini, mengatakan, jumlah kunjungan meningkat hingga ratusan orang per pekan di musim kemarau ini.
Penataan fasilitas objek wisata tirta di kaki Gunung Rajabasa tersebut juga terlihat dengan penambahan fasilitas saung terbuat dari bambu. Saat musim kemarau, kesejukan dan kesegaran alami di pegunungan Rajabasa menjadi pilihan bagi pengunjung.
Hasan menyebut, hanya dengan biaya masuk Rp5.000, pengunjung bisa menikmati kesegaran dan kesunyian wisata air terjun Cijuet dipadukan kesegaran udara saat musim kemarau.
Sugeng Hariyono, salah satu pengunjung di objek wisata air terjun Cijuet, mengaku, musim kemarau menjadi saat tepat mengunjungi air terjun. Akses jalan yang mudah dan tidak licin memudahkan kendaraan mencapai lokasi.
Kesejukan air bahkan bisa mengobati suasana panas yang melanda saat kemarau.
Lokasi objek wisata Cijuet bahkan mudah diakses dari jalan lingkar pesisir Rajabasa, yang sebagian sudah terkoneksi dengan jalan lingkungan desa menggunakan rabat beton.
“Sekarang mudah mengakses objek wisata air terjun Cijuet, terutama saat kemarau. Selain mendapat sajian kesegaran, sekaligus menenangkan pikiran,” beber Sugeng Hariyono.
Wisata alam pegunungan di lereng Gunung Rajabasa juga menjadi alternatif selama kemarau melanda wilayah Lamsel.
