Kemarau, Produsen Kopra Peroleh Keuntungan Berlipat
Editor: Satmoko Budi Santoso
“Musim kemarau semua proses bisa dilakukan dengan cepat karena hambatan bisa diminimalisir, pemetikan kelapa tidak terhalang hujan, pengupasan dan penjemuran daging kelapa lebih cepat dibandingkan saat penghujan,” terang Hendra, salah satu produsen kopra warga Desa Hatta, saat ditemui Cendana News, Rabu (1/8/2018).
Hendra menyebut, kemarau juga belum berdampak signifikan terhadap produksi kelapa bahkan justru meningkat. Pasalnya, sejumlah warga lebih memilih menjual kelapa selama musim kemarau untuk memenuhi kebutuhan.
Bahan baku pembuatan minyak goreng curah dari kopra, menurut Hendra, saat ini dijual dengan harga Rp1.200 per kilogram lebih tinggi dari sebelumnya hanya Rp900 per kilogram.
Faktor kemarau yang cukup mendukung penjemuran sekaligus meningkatkan kualitas kopra. Pasalnya, penjemuran kopra secara alami mempergunakan sinar matahari menghasilkan kopra berkualitas. Kondisi kopra yang bersih dan minim terkena jamur menjadi faktor kenaikan harga kopra.
“Anjloknya harga kopra selama ini karena kualitas kopra jelek, terutama saat musim hujan pengeringan tidak sempurna bahkan kerap berjamur,” beber Hendra.
Perajin kopra lain di Desa Rawi, Kecamatan Penengahan, juga merasakan imbas positif tibanya musim kemarau. Mansuri (40) mengaku, kemarau menjadi peruntungan bagi produsen kopra karena sejumlah hasil yang bisa diperoleh dari proses pembuatan kopra.