Kayu Balsa, Kayu Ringan yang Belum Digemari Masyarakat

Editor: Mahadeva WS

JAKARTA – Apakah anda familiar dengan Aeromodelling atau dengan olahraga gliding dan surfing? Ketiga olahraga tersebut biasanya menggunakan papan kayu atau materi lainnya, sebagai piranti olahraga mereka. 

Jika mempergunakan materi kayu, pilihan biasanya jatuh pada papan kayu jenis kayu balsa. Kayu tersebut terkenal dengan ketahanannya, dan juga sifatnya yang ringan. Sebagai contoh,  jika dibandingkan dengan bahan fiberglass, yang memang harganya lebih murah dibandingkan kayu balsa, berat jenis kayu balsa lebih rendah.

Berat jenis kayu balsa adalah 0,16, sementara fiberglass 0,24. Kayu sengon yang juga terkenal karena ringannya, memiliki berat jenis di angka 0,33. Ini menunjukkan kualitas kayu Balsa jauh lebih baik dibandingkan fiberglass.

Marketing Communication Taman Buah Mekarsari (TBM), Firman Setiawan menyatakan, karena penggunaan bahan kayu balsa masih terbatas pada olahraga yang sifatnya mahal. Maka kayu balsa tidak terlalu digemari untuk ditanam oleh masyarakat umum. “Kalau masyarakat tidak terlalu memilih untuk menanam kayu balsa. Ini karena mungkin mereka melihat penyaluran kayu balsa ini sedikit terbatas. Kalau dilihat dari teksturnya pun, orang lebih menyukai kayu Jabon, karena kayu Jabon ini tipikal batangnya tinggi lurus, sehingga kalau untuk dibikin papan akan lebih menguntungkan. Kayu balsa, pohonnya rimbun dengan banyak batang,” kata Firman di bawah pohon Balsa di TBM, Sabtu (18/8/2018).

Pohon balsa yang ada di Taman Buah Mekarsari, berumur sekira enam tahun. Pohon yang bertajuk rimbun tersebut, sudah memiliki diameter batang hampir 40 sentimeter.  “Kemarin itu ada beberapa pohon yang dimiliki oleh TBM tapi beberapa hari yang lalu pohon-pohon itu tersambar petir. Dalam waktu dekat kami merencanakan untuk menanam pohon balsa ini kembali,” ujar Firman sambil menunjukkan sisa batang pohon balsa yang sudah tersambar petir.

Lihat juga...