Kadin Sulut Apresiasi Sistem Pembayaran GPN
MANADO – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulawesi Utara (Sulut) mengapresiasi pemberlakuan sistem Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) dalam transaksi perbankan.
“Sistem GPN ini sangat bagus, kami mengapresiasi rancangan Bank Indonesia ini,” kata Wakil Ketua Kadin Sulut, Ivanry Matu di Manado, Rabu.
Ivanry mengatakan, jika memang tidak lagi ada biaya di mesin Electronic Data Capture (EDC) pasti akan berdampak pada peningkatan pemakaian EDC bagi pelaku usaha di Sulut.
“Saat ini pelaku usaha masih enggan gunakan EDC karena ada tambahan biaya sekitar tiga persen dalam transaksinya,” kata Ivanry.
Dia menjelaskan, cukup banyak pelaku usaha kecil menengah (UKM) tidak menggunakan mesin EDC dan masih menggunakan transaksi tunai karena biaya tiga persen itu dianggap cukup tinggi dalam berbisnis.
“Tapi jika sudah tidak ada lagi biaya tersebut, ini kemungkinan besar akan membuat orang memilih transaksi nontunai,” jelasnya.
Pihaknya selaku Kadin dan pelaku usaha cukup optimis GPN akan meningkatkan transaksi nontunai di Sulut.
Selisih 2-3 persen yang selama ini menjadi biaya itu akan terkonversi menjadi profit, karena ada beberapa UKM terpaksa menggunakan EDC karena alasan service excellent ke pelanggan dan UKM menanggung beban biaya tersebut.
Kepala BI Perwakilan Sulut, Soekowardojo mengatakan, dengan berlakunya GPN maka akan menguntungkan pelaku usaha di Sulut, karena biaya menggunakan akan lebih murah, bahkan mungkin tidak ada biaya sama sekali.
Dia menjelaskan, sepanjang mereka menggunakan sistem pembayaran GPN dan bertransaksi, terutama yang menggunakan kartu debit, kemungkinan ditolak menjadi lebih kecil karena sudah terkoneksi satu sama lain dan teroperabilitas antarinstrumen.