Indonesia Bantu Produksi Vaksin di Tunisia-Maroko
JAKARTA — Indonesia melalui BUMN Bio Farma dipercaya untuk bekerja sama membantu dalam pengelolaan riset dan produksi vaksin, serta berbagi pengetahuan dan pengalaman, dengan Tunisia dan Maroko.
“Bio Farma sudah ditentukan sebagai leading institution dalam produksi vaksin di OIC (Organisasi Kerjasama Islam/OKI),” kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro seusai acara penandatanganan kerja sama Indonesia-Maroko-Tunisia yang digelar di Bappenas, Jakarta, Senin (27/8/2018).
Menurut Bambang Brodjonegoro, pertemuan pagi ini dalam rangka berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam produksi vaksin, di mana pihak Maroko dan Tunisia ingin belajar lebih dalam, yang dinilai akan bermanfaat bagi peningkatan pelayanan kesehatan.
“Kami memperkuat kerja sama selatan-selatan sehingga selain bisa membagi pengetahuan dan pengalaman, Indonesia juga bisa belajar dari negara lain apa-apa yang belum kita miliki,” ucapnya.
Ia juga mengemukakan bahwa penguatan kerja sama yang dilakukan hari ini untuk mendorong kemampuan Maroko dan Tunisia dalam produksi vaksin.
Bambang menuturkan, selain dalam bidang farmasi, penguatan kerja sama juga dilakukan antara lain dalam bidang pertanian seperti tanaman pangan, perkebunan, peternakan, serta ada juga yang terkait manufaktur dan manajemen pembangunan fiskal.
Sebagaimana diwartakan, Indonesia dipercaya untuk berbagi pengetahuan mengenai produksi vaksin kepada Maroko dan Tunisia dalam program “Strengthening Indonesia-Morocco-Tunisia Development Cooperation Through Reverse Linkage (RL) Program” yang akan dilaksanakan tanggal 27-30 Agustus 2018, di Jakarta dan Bandung.