Harga Garam Rendah, Petani di Jepara, Mengeluh
Karena saat ini biaya produksi juga semakin tinggi, dia berharap, pemerintah turun tangan untuk menstabilkan harga jual garam petani agar tidak sampai membuat petani mengalami kerugian.
“Minimal tidak ada garam impor di pasaran saat petani tengah panen garam. Jika ada garam impor, dipastikan harga jual garam lokal akan jatuh dan berpotensi merugikan petani,” ujarnya.
Kehadiran teknologi produksi garam menggunakan geomembran, kata dia, memang sangat membantu, terutama dalam hal produktivitas semakin meningkat.
Dalam jangka waktu tidak sampai sepekan, kata dia, petani garam sudah bisa panen, terlebih kondisinya terik seperti sekarang.
Sekali panen, dia mengaku, bisa menghasilkan garam hingga 21 tombong atau 1,78 ton garam.
Hanya saja, kata dia, untuk bisa menghasilkan garam dalam jumlah banyak, selain didukung cuaca yang terik juga harus didukung dengan ketersediaan air. (Ant)