Akibat Blokade Israel, 95 Persen Pabrik di Gaza Tutup

Ilustrasi wilayah Gaza/ Foto: Dokumentasi CDN

KOTA GAZA – Lebih dari 95 persen pabrik industri di Jalur Gaza telah menghentikan aktivitas produksinya. Hal itu dilakukan akibat penutupan tempat penyeberangan komersial Kerem Shalom yang berada di antara Israel dan daerah kantung pantai tersebut.

Ali Hayek, Ketua Perhimpunan Pengusaha Palestina di Jalur Gaza mengatakan, setelah sebagian besar pabrik menghentikan produksi, 75.000 pekerja dan tenaga kerja kini tidak memperoleh pekerjaan.

Pada Juli, Israel menutup satu-satunya tempat penyeberangan komersial antara bagian tenggara Jalur Gaza dan Israel. Hal itu dilakukan untuk menekan Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS). Diharapkan, upaya tersebut bisa menghentikan aksi HAMAS menerbangkan layang-layang dan balon yang terbakar dari Jalur Gaza ke dalam wilayah Israel. Hal tersebut diklaim mengakibatkan kerugian sangat besar di Israel.

Tempat penyeberangan komersial itu tak sepenuhnya ditutup, Israel hanya mengizinkan keperluan dasar, makanan, dikirim ke dalam Jalur Gaza. Namun mencegah ratusan jenis barang mentah yang biasa digunakan dalam produksi pertanian serta industri untuk masuk. “Sayangnya, penutupan satu-satunya tempat penyeberangan komersial Kerem Shalom dan larangan pengiriman bahan mentah telah membuat lebih dari 95 persen pabrik di Jalur Gaza tak beroperasi,” kata Hayek, Selasa (14/8/2018).

Hayek menyebut, penutupan yang berlanjut, akan meningkatkan jumlah kemiskinan dan pengangguran di Jalur Gaza. Hal tersebut akan mengarah kepada bencana kemanusiaan akibat langkah pengetatan Israel. Israel telah memberlakukan blokade ketat atas Jalur Gaza dan menganggapnya sebagai wilayah yang bermusuhan. Hal itu dilakukan setelah HAMAS melakukan aksi kekerasan, untuk merebut kendali atas wilayah tersebut.

Lihat juga...