Wapres JK Dorong NU dan Muhammadiyah Bersinergi

Editor: Koko Triarko

Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, saat memberikan sambutan pada halal bihalal Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Rabu (4/7/2018). -Foto: Sri Sugiarti.
JAKARTA – Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, mengingatkan, sebagai umat harus banyak bersyukur atas karunia Allah SWT, dan terus berupaya membangkitkan ekonomi umat. 
Menurut Wapres, bidang kewirausahaan di kalangan umat Islam belum benar-benar berkembang. Ini karena umat Islam Indonesia belum bisa mendominasi di bidang ekonomi.
“Dari semua sektor, tinggal satu yang kita tidak punya mayoritas, yaitu ekonomi. Kita harus bangun enterpreunership umat,” tegas Wapres, dalam sambutan halalbihalal 1439 Hijriyah yang digelar Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Rabu (4/7/2018).
Wapres mendorong, agar ormas Islam terbesar Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah untuk bersinergi, agar ekonomi Islam bisa semakin maju. Di antaranya terkait kemandirian dan manajerial.
Yakni, bagaimana NU dan Muhammadiyah saling melengkapi dalam upaya membangun kemandirian ekonomi umat. “Satu kemandiriannya, yaitu dari NU, satu lagi manajerial yang sukses dikembangkan Muhammadiyah. Ini yang sebenarnya sudah luar biasa bisa disinergikan,” ungkap Wapres disambut tepuk tangan.
Pada kesempatan ini, Wapres juga sempat membahas pengusaha Muslim sukses, yakni Chairman CT Corp Chairul Tanjung yang hadir pada acara ini.  Ia bersyukur, Chairul Tanjung sebagai satu di antara 10 orang terkaya di Indonesia yang menjadi perwakilan umat Islam.
“Yang belum berkembang betul adalah enterpreneurship di kalangan umat Islam. Untung ada Chairul, dari 10 orang terkaya. Kalau tidak ada Chairul, tidak ada kita masuk final orang terkaya Muslim,” tukas Wapres.
Wapres berharap, ke depan enterpreurship umat  akan terbangun, sehingga bisa tercipta wirausaha-wirausaha Muslim yang mumpuni dalam pengembangan dan peningkatan ekonomi umat maupun ekonomi nasional.
Dalam sambutannya. Wapres jugat menyampaikan ucapan Minal Aidin Walfaidzin, mohon maaf lahir dan batin. Ia juga mengatak, jika puasa di Indonesia memiliki banyak kelebihan yang tak dimiliki negara lain. Indonesia dinilai unik oleh sejumlah duta besar (dubes) negara lain.
“Kata Dubes Maroko, puasa di Indonesia menarik, kecuali terawihnya di Indonesia terlalu cepat. Karena di negeri beliau, tiga jam. Tapi, di Indonesia cuma setengah jam,” kata Wapres.
Lihat juga...