Pemprov NTB Diminta Lebih Serius Tangani Sampah di Rinjani

Peneliti dan Dosen Ekologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Mataram, Dr. I Wayan Suana/Foto: Turmuzi
MATARAM – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan pihak pengelola Unesco Global Geopark (UGG) Rinjani, diminta lebih serius melakukan penanganan sampah di kawasan itu.
“Penanganan masalah sampah Rinjani harus lebih serius dilakukan, sebab kalau kondisi tersebut terus dibiarkan, selain merusak keindahan Rinjani, juga mengakibatkan terjadi pencemaran lingkungan di kawasan UGG Rinjani” kata Peneliti dan Dosen Ekologi  Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Mataram, Dr. I Wayan Suana, Rabu (4/7/2018).
Dikatakan, hampir di sepanjang jalan pendakian terdapat banyak sampah, terutama sampah plastik yang tidak bisa diurai. Kalau itu terus dibiarkan terjadi, siapa yang mau naik lagi?
Harus diingat, katanya, wisatawan melakukan pendakian ke Rinjani karena hendak melihat keindahan, bukan melihat sampah. Karena itu, dibutuhkan kesadaran bersama, terutama masyarakat dan wisatawan yang melakukan pendakian, supaya bersama menjaga kebersihan Rinjani.
“Supaya kalau ada sampah, jangan dibuang sembarangan, tapi harus dibawa turun, jangan sampai menambah sampah yang sudah ada”, katanya.
Menurutnya, masalah lain yang terjadi di kawasan Rinjani adalah aktivitas penebangan liar, kalau itu terus dilakukan, sumber air akan berkurang, habitat burung dan lainnya akan hilang, sehingga mengurangi kelestrian dan keasrian Rinjani.
Diakui Wayan, dengan penetapan Rinjani sebagai UGG, dirinya tidak tahu secara persis  bagaimana pengelolaan dan programnya. Kalau membangun fisik, dirinya kurang setuju, tapi kalau pengembangannya lebih kepada menjaga kelestarian alam, fauna dan flora di dalamnya, dirinya sangat mendukung.
“Lebih baik dibiarkan saja, kalau mengarah ke perlindungan bagus, karena Rinjani alamnya menjadi daya tarik, sebab pembangunan fisik bisa mengganggu ekosistem secara keseluruhan”, katanya.
Spesies burung yang masih terdapat di kawasan Rinjani, di antaranya, Elang Polres termasuk celepuk Rinjani sebagai burung endemik. Rinjani adalah penyangga kehidupan bagi semua, ada sumber air, Rinjani harus dipertahankan.
Lihat juga...