Uji Coba OK Otrip Kembali Diperpanjang
Editor: Makmun Hidayat
JAKARTA — Uji coba OK Otrip kembali diperpanjang agar kualitas pelayanan transportasi melalui OK Otrip bisa lebih meningkat.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan mengapa menggunakan 6 bulan ini sebagai uji coba dan ingin terus perpanjangan.
“Yang ingin dicapai itu bukan sekadar soal terintegrasi, tapi juga soal kualitas standar pelayanan yang meningkat,” kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (17/7/2018).
Dia tidak menginginkan angkutan umum di Jakarta hanya sekadar berjalan saja, tetapi juga harus memerhatikan soal pengemudi dan armadanya. Jangan sampai, kondisi armada tersebut tidak nyaman dan dikemudikan dengan ugal-ugalan.
“Jadi jangan sampai angkutan umum itu diasosiasikan layanan ala kadarnya, kondisi armada yang tidak nyaman, pengemudi yang ugal-ugalan, ngerokok, pengemudi yang perilakunya barangkali tak konstruktif,” tuturnya.
Selanjutnya mengenai tarif OK Otrip, dia akan mereview tarif OK Otrip untuk menutup selisih biaya operator dengan pemasukannya. Dirinya akan terus melakukan negosiasi dengan para operator.
“Kalau terlalu kecil, operator itu bisa mati. Tapi kalau terlalu besar, pembayar pajak itu membuang uang secara percuma. Jadi kita harus menemukan angka yang pas,” ujarnya.
Anies mengaku dirinya telah bertemu dengan pengelola OK Otrip dan membicarakan masalah tersebut.
“Saya sampaikan kepada mereka (pengelola OK Otrip) jangan sampai angkanya tidak masuk akal secara bisnis. Jadi kita harus menemukan angka yang pas,” sebutnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengungkapkan apabila harga sudah disepakati dan berkoordinasi dengan Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ) DKI, maka langkah selanjutnya akan menyiapkan payung hukum dalam pelaksanaan OK Otrip.