TERNATE — Tokoh lintas agama di Maluku Utara (Malut) bersepakat terus menjaga kerukunan dan kedamaian melalui pendatanganan bersama dalam kegiatan halal bihalal yang dilakukan Forum Rakyat Malut di Halaman Masjid Al-Munawwar Ternate, Jumat (6/7/2018).
“Kegiatan ini sebenarnya tidak melibatkan pemerintah, namun kami terdiri tokoh lintas agama berinisiatif melaksanakan kegiatan ini untuk membangun ikatan tali persaudaraan antar-sesama selama ini kita harapkan,” kata Ketua Panitia Halal Bihalal, Mukhtar A Adam.
Kegiatan itu dilaksanakan guna menjaga kerukunan dan kedamaian, karena di daerah ini dalam Tahun 2018 melewati dua persitiwa besar, yakni bulan puasa dan Pilkada Malut, sehingga tujuan dari ini untuk memperat tali persaudaraaan kita antarumat beragama di daerah itu.
Menurut dia, Malut selama ini dikenal sebagai salah satu daerah rawan konflik sosial di Indonesia, apalagi dalam setiap momentum politik, namun tahun ini menjadi sejarah baru karena masyarakat secara kolektif sudah memahami arti berdemokrasi.
Selain itu, di Malut ketika menghadapi pesta demokrasi selalu menjadi masalah sosial terpanjang di dunia, sehingga Forum Rakyat Malut hadir sebagai bentuk kecintaan mereka kepada Bhinnneka Tunggal Ika untuk menjaga keberagaman hubungan antarumat beragama yang ada di daerah ini.
Sementara itu, Ketua MUI Ternate, Usman Muhammad, dalam sambutannya mengatakan bahwa Ternate dan Malut pada umumnya memiliki suku dan agama yang berbeda, namun yang kita harapkan selama ini adalah kita menjaga kedamaian dan persatuan, karena di Malut saat ini masuk sebagai salah satu daerah yang paling bahagia di Indonesia berdasarkan hasil survei.