Bona Simanjuntak, Pelatih Kepala PSIM Yogyakarta. -Foto: Sodik
YOGYAKARTA – PSIM bakal melanjutkan perjuangan di Kompetisi Liga 2 musim 2018 kontra Martapura FC, Selasa (3/7/2018) sore. Tiga poin wajib diraih Laskar Mataram, demi membenahi posisi di papan klasemen Liga 2 grup timur.
Saat ini, Laskar Mataram masih tertahan di dasar klasemen grup timur dengan poin -1. Tambahan tiga poin dari laga kontra Martapura bakal mengangkat peringkat tim kebanggaan Brajamusti dan The Maident.
Di atas PSIM, ada Persiwa Wamena dan PSBK Biak. Namun, selisih poin ketiga tim cukup tipis. Persiwa yang juga mendapat sanksi sebelum kick off hanya mengoleksi satu poin dari lima laga yang telah dilakoni. Sedangkan PSBK Biak satu poin lebih banyak, yakni dua poin.
Pelatih Kepala PSIM Yogyakarta, Bina Simanjuntak, mengungkapkan, skuat asuhannya telah melakukan persiapan matang jelang laga kontra Martapura FC. Program pengembalian fisik pascalibur Lebaran telah dilakukan baik, termasuk dengan menggelar latihan di pantai.
Selain fisik, finishing touch yang belum maksimal terus dipertajam. Tak kecuali keseluruhan proses mulai dari build up, transisi, dan attacking. “Kami ingin anak-anak kembali percaya diri dan siap mengamankan poin penuh lawan Martapura,” tegas Bona, Senin (2/7/2018) siang.
Bona mengungkapkan, demi meraih hasil maksimal, latihan mulai build up, transisi dan attacking dilakukan secara berulang. Ia mengaku cukup senang, karena progres latihan skuat asuhannya terlihat cukup positif. Termasuk fisik pemain saat meladeni Martapura siang hari.
“Kami sudah antisipasi dengan berlatih siang hari sebanyak dua kali. Mudah-mudahan besok kondisi fisik anak-anak cukup prima. Kalau melihat dari perkembangan mulai latihan pertama setelah liburan, kami optimis bisa mengamankan poin penuh,” tegasnya.
Ia menambahkan, Martapura FC yang akan menjadi lawan PSIM, bukanlah tim kacangan. Tim asuhan Hartono Ruslan diperkuat pemain yang memiliki kualitas cukup baik. Bahkan, tim itu juga diperkuat pemain nasional, sehingga tidak boleh diremehkan.
Namun demikian, PSIM yang lebih mengandalkan kolektivitas permainan sebagai tim diyakini mampu meredam Martapura. “Kami bermain secara organis kolektif. Kami yakin, bisa. Permainan kolektif kami terbukti cukup efektif,” tambahnya.