Pevita Pearce: Akting Ibarat Mengupas Bawang

Editor: Koko Triarko

Pevita Pearce –Foto: Akhmad Sekhu
JAKARTA – Pevita Pearce, artis yang cukup laris membintangi film-film besar, seperti ‘5cm’, ‘Tenggelamnya Kapal Van der Wijck’, ‘Aach… Aku Jatuh Cinta’, kini main dalam film horor ‘Sebelum Iblis Menjemput’.
“Saya main film ini, karena saya ngefans sama Mas Timo (sutrada), dengan film-filmnya yang menurut saya bagus sekali,“ kata Pevita Pearce, saat conference press film ‘Sebelum Iblis Menjemput’ di Lounge XXI Plaza Senayan, Jakarta Pusat.
Perempuan kelahiran Jakarta, 6 Oktober 1992, itu membeberkan ketika ia diajak ngobrol untuk film ini, kemudian tahu yang mengerjakannya dan jalan ceritanya yang bagus, dan membuatnya tertarik main dalam film ini.
“Saya yakin, Mas Timo akan masukin gaya khas penyutradaraanya Mas Timo dalam film ini, yang menurut saya memang itu yang menjadi nilai plus dari Mas Timo. Kapasitas dan kredibilitasnya memang top sekali,“ beber putri pasangan Bramwell Pearce dan Ernie Auliasari ini.
Dalam film ini, karena film horor pertamanya, pastinya ini menjadi pengalaman berharga, yang bahkan sangat menyenangkan dirasakan sewaktu syutingnya.
“Dari kita proses sebelum syuting pun semuanya kita sudah kumpul di suatu tempat untuk latihan reading, dan dari awal enaknya sesama pemain itu chemstry-nya sudah langsung ada,“ papar peraih penghargaan Pemeran Utama Wanita Terpuji di Festival Film Bandung 2014, berkat aktingnya yang gemilang dalam film Tenggelamnya Kapal Van der Wijck.
Meski film ber-genre horor, Pevita merasa sewaktu syuting film ini semua pemain sudah seperti keluarga.
“Malah ketika syuting sudah selesai, kita semua menjadi sedih dan ingin kita semua ketemu lagi untuk hangout bersama,“ ujarnya.
Ia megngatakan, dari setiap karakter yang diperankan dalam film itu, karakter punya kebutuhan masing-masing. “Dalam film ini, saya mendapat kesempatan untuk bisa bermain segila-gilanya,“ ungkapnya.
Kalau untuk persiapan film ini dalam sebulan, Pewita mengibaratkan akting itu seperti mengupas bawang, apa yang mau dilihat dikupas lagi dalamnya, dalamnya, dan dalamnya.
“Itu proses analisa yang cukup dalam, karena memang dalam film ini ceritanya menurut saya twist-nya lumayan gila dan cukup simpel, dan itu akting yang sangat bisa bikin bawa penonton selama dua jam itu masuk ke dalam imajinasi dari akting para pemainnya,“ tegasnya.
Memerankan karakter dalam sebuah film dengan dirinya menjadi bintang film, bagi Pevita adalah mengembalikan kepada penonton yang akan menilainya karena ia hanya bisa kerja keras untuk memberikan akting terbaik, tapi film akan menjadi apa, semuanya dikembalikan pada penontonnya.
“Saya hanya bisa melakukan akting sepenuhnya, total, sebaik mungkin,“ tandasnya.
Lihat juga...