Maman Sukses Pasarkan Kendang Hingga Luar Negeri

Editor: Mahadeva WS

Maman sempat beberapa kali diminta untuk menjadi instruktur kendang di Malaysia dan Jepang. “Tapi karena terlalu rumit saat berada di bandara, saya kurangi. Pihak bandara mempersoalkan bahan kulit yang digunakan dalam kendang,” imbuhnya.

Dari pengalamannya menjadi intruktur kendang, Maman mengaku sangat prihatin dengan kondisi yang ada di Indonesia. Menurut dia, antusias masyarakat dan perhatian pemerintah terhadap alat musik tradisional berbeda jauh dengan negara-negara tetangga. “Kalau di Malaysia ataupun Jepang untuk belajar menyetel kendang banyak yang antre. Kalau di negeri kita justru minim sekali peminatnya. Ini yang kadang-kadang membuat saya prihatin,” tambah dia.

Meski begitu, Maman optimis, kedepan salah satu alat musik tradisional tersebut dapat kembali digemari masyarakat Indonesia. Dia juga berharap pemerintah memberikan perhatian khusus, kepada pelaku seni yang berjuang mempertahankan keragaman budaya Indonesia ditengah gempuran alat musik modern.

“Harapannya seni musik tradisional ini bisa dimasukkan dalam pendidikan. Agar generasi penerus bangsa mendatang bisa mengetahui dan gemar bermain dengan alat musik asli Indonesia. Itu harapan saya,” tutupnya.

Lihat juga...