Film Nyanyian Anak Dibintangi Widi Dwinanda, Kritisi Orangtua
Editor: Makmun Hidayat
“Kebetulan yang main teman-teman juga, ada beberapa kali main bareng dalam film sebelumnya, jadi sudah tahu bagaimana dalam menjalin chemistry karena sudah terbiasa bukan film pertama, apalagi kita juga sudah main bareng saat main teater,” papar artis yang aktif di Teater Karsa, Paduan Suara Vocsa dan Merpati Putih.
Widi mengaku sudah puluhan kali main film indie maupun film mainstream, seperti di antara film Soekarno: Indonesia Merdeka (2013), Indera Keenam (2016), hingga Hujan Bulan Juni (2017).
“Dulu sebagai anak angkat Soekarno yang diperankan Ario Bayu, yaitu anak Ibu Inggit, Ratna Djoeami,” terangnya.
Obsesi Widi ingin dapat peran film musikal besar karena menantang bagi dirinya yang bukan penyanyi. Jadi ia bisa mengeksplorasi seluruh kemampuan aktingnya dalam dialog dengan bentuk nyanyian, dan otomatis ia harus memperluas skill menyanyi sebaik mungkin.
“Sebenarnya saya suka sekali akting, jadi apapun peran yang dikasih, saya suka, paling yang ingin saya gali lebih dalam adalah kemampuan dimana ekspresi dan penjiwaan lebih digali dibandingkan banyaknya dialog, misalnya peran yang aneh-aneh seperti peran psikopat yang menantang di luar saya banget,” tuturnya.
Harapan Widi terhadap film ini dapat dinikmati banyak orang, dan menginspirasi. “Dari film ini membuka pintu kesempatan lebih luas terbuka bagi kita untuk berkarir dan mengembangan diri dalam dunia perfilman,” harapnya.
Perfilman Indonesia, kata Widi, sekarang sudah maju dan berkembang. “Banyak sekali genre-genre baru dan sudah banyak film Indonesia yang go internasional, dari segi gambar dan teknis sudah ke arah yang jauh lebih baik, meski masih banyak juga film Indonesia yang terjebak memproduksi film yang asal laku di pasaran tanpa ada pesannya, tapi ada juga yang sudah mementingkan sisi kualitas sinematografinya,” tegasnya.