Pesantren Menulis Keliling Diharapkan Lahirkan Penulis Hebat
YOGYAKARTA – Gerakan Indonesia Menulis dalam agenda “Pesantren Menulis Keliling Indonesia” di 10 kota di Nusa Tenggara Barat (NTB) diharapkan bisa melahirkan penulis hebat yang bahkan menghasilkan karya naskah yang kemudian difilmkan.
“Melalui tulisan yang baik, ada banyak hal yang bisa dilakukan. Ide menulis bisa diperoleh dari banyak hal, buku, data, hasil wawancara, sedangkan format tulisan bisa berwujud artikel ilmiah, cerita fiksi maupun naskah film,” kata penggagas kegiatan Pesantren Menulis Keliling Indonesia, Ahmad Bahar dalam rilis yang diterima di Yogyakarta, Jumat.
Saat bersilaturahmi dan memberikan materi kepenulisan di Pondok Pesantren (Ponpes) Darunnadhatain Nadhotul Wathon, Pancor, Lombok, NTB, Kamis (31/5), Ahmad Bahar mengatakan anggapan bahwa menulis itu sulit sebenarnya dengan mudah terbantahkan.
Menurut dia, semua orang bisa menulis asal mau belajar dan berani menyusun tulisan sesuai kaidah kepenulisan dengan inti pesan yang jelas.
“Ada kiat cara menulis, membuat kalimat yang baik. Ada banyak manfaat menulis dan suka duka menjadi penulis, hal utama membuat pokok pikiran yang mudah dipahami untuk panduan menulis,” kata Ahmad Bahar, yang sudah menghasilkan banyak buku biografi tokoh nasional.
Menurut lulusan Sastra Arab UGM itu, karya tulis yang baik dan utuh bisa beragam hal seperti genre cerita pendek, novel maupun karya lengkap dalam buku biografi.
Bersama dengan tim pemateri yaitu Ahmad Bahar, Kasimun, Yunus Hanis Syam, dan M Doni Hevandi, ratusan santri menyimak dengan tekun materi kepenulisan berupa motivasi, cara menulis, manfaat menulis, dan suka duka menjadi penulis.