Penjualan Rumah Nonsubsidi di Banua Meningkat 20 Persen

Editor: Koko Triarko

M Fazrin, - Foto Arief Rahman
BANJARMASIN- Geliat ekonomi Banua yang mulai membaik, seiring dengan kembali tingginya permintaan dan harga batu bara di Pasar Global, membuat pasar perumahan nonsubsidi, kembali menggeliat.
Salah satu pebisnis perumahan nonsubsidi di Banjarmasin, M Fazrin, mengaku hingga pertengahan tahun ini, permintaan perumahan nonsubsidi naik hingga 20 persen dibanding tahun lalu.
“Walau tidak besar kenaikan permintaannya, namun sudah cukup baik bagi kami pebisnis perumahan. Kita harapkan, kenaikan ini bisa terus berlanjut hingga akhir tahun nanti,” ujarnya, Kamis (21/6/2018).
Menurutnya, tahun ini rumah paling banyak laku adalah tipe 36 dan 45, sedangkan tipe 72 dan 90 saat ini kurang diminati pasar.
“Kalau tipe 36 dan 45 kan dari sisi harga masih terjangkau untuk pasar pegawai swasta, ASN dan pengusaha kecil. Karena harganya yang di bawah Rp500 jutaan, maka permintaannya masih cukup besar,” ungkapnya.
Fazrin mengklaim, untuk pembelian rumah nonsubsidi kebanyakan masyarakat membelinya secara tunai. Hal ini mengingat kebanyakan yang membeli bukan untuk kebutuhan hunian, namun lebih kepada investasi.
“Kalau pun pakai cara kredit, biasanya mereka melakukan pembayaran uang muka yang lebih besar dengan jangka waktu pendek. Hal ini, agar tidak terlalu terbebani masalah angsuran,” tambahnya.
Sebelumnya, Project Manager Citra Land Banjarmasin, Yoseph Pratikson Purba, mengatakan, pihaknya kini lebih konsen membangun rumah nonsubsidi di bawah Rp500 jutaan. Untuk rumah nonsubsidi di atas Rp1 miliar, hanya mengandalkan stok lama.
“Untuk perumahan di bawah Rp500 juta kita kini lebih ekspansif menjualnya di daerah Banjarbaru. Hal ini mengingat masyarakat kini sangat tertarik berinvestasi properti di daerah tersebut, seiring dengan berpindahnya ibu kota provinsi dari Banjarmasin ke Banjarbaru,” pungkasnya.
Lihat juga...