Minyak Mentah Brent Berbalik Naik

NEW YORK — Minyak mentah Brent membalikkan kerugiannya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah mencapai harga terendah dalam hampir sebulan menyusul laporan bahwa pemerintah AS meminta Arab Saudi dan eksportir utama lainnya untuk meningkatkan produksi minyak.

Kontrak berjangka minyak mentah Brent untuk pengiriman Agustus, patokan global, naik sembilan sen AS atau 0,12 persen menjadi menetap pada 75,38 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. Brent menyentuh terendah 73,81 dolar AS, tingkat terendah sejak 8 Mei.

Sementara itu, patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk penyerahan Juli, bertambah 77 sen AS atau 1,2 persen menjadi menetap di 65,52 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. WTI mencapai terendah sesi di 64,22 dolar AS, terendah sejak 10 April.

“Spread” untuk Brent terhadap WTI mencapai terendah sepanjang sesi 9,38 dolar AS, pulih sedikit dari minggu lalu, ketika selisihnya mencapai 11,57 dolar AS, terluas sejak Maret 2015. Perbedaan itu “overcooked” (terlalu matang), sehingga mendorong aksi ambil untung,” kata Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates.

Pemerintah AS secara tidak resmi telah meminta Arab Saudi dan beberapa produsen OPEC lainnya untuk meningkatkan produksi minyak, tiga OPEC dan sumber industri mengatakan, meskipun tidak meminta besaran angka tertentu.

Sebelumnya pada Selasa (5/6) pagi, Bloomberg melaporkan bahwa pemerintah AS telah meminta produsen-produsen untuk meningkatkan produksi minyak sekitar satu juta barel per hari (bph).

Pasokan OPEC cenderung lebih langsung mempengaruhi harga Brent, sedangkan minyak mentah AS terikat pada pasokan AS.

Lihat juga...