Malam Takbiran, Arus Pemudik Masih Terlihat di Pelabuhan
Editor: Makmun Hidayat
LAMPUNG — Memasuki sehari jelang lebaran (H-1) Idul Fitri 2018, arus kedatangan penumpang pejalan kaki dari Jawa ke Sumatera masih terlihat hingga malam takbir, Kamis malam (14/6/2018).
Meski tidak seramai hari sebelumnya hingga malam takbir, ratusan pemudik pejalan kaki masih terlihat turun dari Kapal Roro di tiga dermaga Pelabuhan Bakauheni.
Sejumlah penumpang pejalan kaki mengaku memilih pulang saat malam takbir dengan alasan menghindari kemacetan di jalan dan berdesakan di kapal.
Nindya (30), bersama dua rekannya menyebut sengaja pulang ke Lampung pada malam takbir menghindari kemacetan. Meski demikian, ia mengaku sudah mengantisipasi ketiadaan kendaraan ngkutan dari terminal antarmoda Pelabuhan Bakauheni.
Kendaraan motor yang sudah menjemput di pelabuhan disebutnya menjadi solusi agar ia bisa melanjutkan perjalanan tanpa menggunakan kendaraan angkutan umum.
“Biasanya saya minta dijemput karena pulang saat malam lebaran berisiko tidak ada angkutan umum, kalaupun ada tarifnya bisa naik dua kali lipat sehingga saya meminta dijemput,” terang Nidya, salah satu pemudik asal Jawa tujuan Lampung saat ditemui Cendana News di Gangway Dermaga Dua, Pelabuhan Bakauheni, Kamis malam (14/6).
Nindya menyebut merayakan malam lebaran di atas KMP Raputra Jaya 888 bahkan ikut mengumandangkan takbir di atas kapal. Perjalanan mudik bertepatan dengan malam takbir diakuinya sudah dilakukan sejak dua kali lebaran.
Saat malam lebaran ia mengaku di dalam kapal hanya didominasi oleh penumpang dalam kendaraan. Sementara penumpang pejalan kaki lebih sedikit dibandingkan hari hari sebelumnya.
Sejumlah kursi di dek penumpang yang biasanya penuh bahkan diakuinya hanya terisi oleh puluhan penumpang pejalan kaki. “Perjalanan lebih longgar bahkan tidak perlu berdesakan di kapal sementara di jalan juga tidak macet,” beber Nindya.