Mahasiswa UGM Mengembangkan Bisnis Ayam Kambro

YOGYAKARTA — Lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang tergabung dalam kelompok Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan, Yamku Rombe Gama Ayam, mengembangkan bisnis ayam kambro (kampung broiler) yang dipasarkan dengan merek Yamku Rombe.

“Ayam kambro memiliki kualitas unggul. Kami menginisiasi pemasaran ayam kambro untuk mengurangi ketergantungan impor daging ayam, telur ayam maupun ‘day old chicks’ (DOC),” kata anggota kelompok PKM Kewirausahaan Yamku Rombe Gama Ayam, I Wayan Swarautama Mahardhika, Jumat (22/6/2018).

Menurut dia, ayam kambro atau disebut juga ayam F1 Broiler memiliki karakteristik unggulan yang didapatkan dari sifat induknya. Dalam jangka panjang, pengembangan ayam itu diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor daging ayam, telur ayam maupun DOC khususnya ayam pedaging.

“Ayam yang dipasarkan secara luas merupakan ayam hibrida hasil perkawinan antara ayam kambro yang menghasilkan ayam F2 Broiler dengan kualitas yang sama seperti indukannya,” katanya.

Ia mengemukakan, kambro merupakan nama galur yang diberikan pada ayam hibrida hasil persilangan ayam pelung blirik hitam dan ayam broiler Strain Cobb 500 yang berhasil dibudidayakan oleh Gama Ayam Fakultas Biologi UGM.

Ayam kambro, menurut dia, unggul dari segi pertumbuhan karena dengan umur 7 pekan bobot ayam kambro bisa mencapai 1.175,02 gram, serta memiliki rasio femur atau paha dan tibia atau betis yang unggul dibandingkan ayam broiler dan ayam pelung.

“Pengukuran rasio femur atau paha dan tibia atau betis menjadi indikator penjualan ayam, karena rasio femur dan tibia yang tinggi didukung dengan warna kaki yang putih dan jengger merah menentukan seberapa tinggi nilai jual ayam, terutama ayam pedaging,” katanya.

Lihat juga...