Kemenperin Bidik 4.000 IKM Ikuti e-Smart 2018

Ilustrasi. Salah satu produk UMKM. Dok: CDN

“Konsep pembinaan yang kami lakukan di dalam program e-Smart IKM, yaitu kita balik dari hilir ke hulu, karena kita ingin mengetahui dahulu pasarnya, baru kita mengetahui apa yang diproduksi,” paparnya. Gati berharap, program e-Smart IKM pun bertujuan agar market place dalam negeri tidak didominasi dengan produk impor.

“Semoga produk IKM dalam negeri dapat memperluas pasarnya serta dikenal oleh masyarakat nasional maupun internasional,” imbuhnya.

Hingga saat ini, nilai transaksi di e-Smart IKM tercatat lebih dari Rp601 juta, dengan komoditas logam, fesyen, makanan dan minuman yang mendominasi nilai transaksi penjualan online tersebut.

“Komoditas logam menguasai 48,26 persen penjualan dengan nilai transaksi sebesar Rp290 juta, kemudian fesyen 30,72 persen atau Rp184 juta, serta makanan dan minuman 14,01 persen atau Rp84 juta,” ungkap Gati. (Ant)

Lihat juga...